06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

kepadamu dalam nama-Ku. Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam<br />

nama-Ku. Mintalah maka kamu ikan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.” Yoh. 16:23,<br />

24. Mereka merentangkan tangan iman lebih tinggi dan lebih tinggi, dengan a asan yang<br />

kuat, “<strong>Kristus</strong> Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga<br />

duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita.” Roma 8:34. Dan<br />

Pentakosta membawa kegembiraan sempurna kepada mereka di hadapan Penghibur, sama<br />

seperti yang telah dijanjikan <strong>Kristus</strong>.<br />

Segenap surga sedang menunggu untuk menyambut Juruselamat ke istana surga. Ketika<br />

Ia naik, Ia memimpin jalan, dan rombongan tawanan yang dibebaskan pada saat<br />

kebangkitan mengikut Dia. Bala tentara surga dengan sorak-sorai puji-pujian dan nyanyian<br />

surga, menyertai iringiringan yang bergembira itu. Sementara mereka mendekati kota Allah,<br />

tantangan diberikan oleh malaikat-malaikat yang mengiring-Nya:<br />

“Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu<br />

yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan! ‘Siapakah itu Raja Kemuliaan?’<br />

‘Tuhan, jaya dan perkasa, Tuhan perkasa dalam peperangan!’ Angkatlah kepalamu, hai<br />

pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya<br />

masuk Raja Kemuliaan! ‘Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?’ ‘Tuhan semesta alam, Dialah<br />

Raja Kemuliaan!’” Mzm 24:7-10.<br />

Kemudian pintu gerbang kota Allah terbuka lebar-lebar, dan rombongan malaikatmalaikat<br />

memasukinya di tengah gema musik gembira. Di sanalah terdapat takhta, dan di<br />

sekelilingnya ada pelangi perjanjian. Di sanalah terdapat kerubium dan serafim. Panglima<br />

bala tentara malaikat, anak-anak Allah, wakil-wakil dari dunia-dunia yang tidak jatuh,<br />

berhimpun bersama-sama. Majelis surga yang di hadapannya Bintang Kejora telah menuduh<br />

Allah dan Anak-Nya, wakil-wakil dari kerajaan-kerajaan yang tidak berdosa yang atasnya<br />

Setan telah bermaksud mendirikan kerajaannya; semuanya ada di sana hendak menyambut<br />

Penebus. Mereka ingin memperingati kemenangan-Nya dan memuliakan Raja mereka.<br />

Tetapi diberi Nya isyarat kepada mereka untuk mundur. Belum waktunya, sekarang Ia<br />

tidak dapat menerima mahkota kemuliaan dan jubah kerajaan. ia memasuki hadirat Bapa-<br />

Nya. Ia menunjuk pada kepala-Nya yang luka, lambung-Nya yang ditusuk, kaki yang cacat;<br />

Ia mengangkat tangan-Nya, yang dalamnya terdapat bekas paku. Ia menunjuk kepada tanda<br />

kemenangan-Nya, la mempersembahkan seberkas yang diunjuk kepada Allah, mereka yang<br />

dibangkitkan dengan Dia sebagai wakilwakil dari rombongan orang banyak yang akan<br />

keluar dari kabur pada kedatangan-Nya yang kedua kalinya. Ia mendekati Bapa, yang<br />

padanya terdapat kegembiraan karena seorang berdosa yang bertobat; yang bergembira atas<br />

seorang dengan nyanyian kegirangan. Sebelum dasar bumi ini diletakkan Bapa dan Anak<br />

telah bersatu dalam suatu perjanjian untuk menebus manusia jika ia dikalahkan oleh Setan<br />

Mereka telah berjabat tangan dalam janji yang penuh khidmat bahwa <strong>Kristus</strong> harus menjadi<br />

pengaku bagi umat manusia. Janji ini telah ditepati oleh <strong>Kristus</strong> ketika di salib Ia berseru.<br />

659

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!