06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

sangat penting dalam pembentukan tabiat. Putra-putri Yusuf mengetahui hal ini, dan dengan<br />

menarik perhatian kepada kecemasan hati ibu itu, mereka mencoba memperbaiki kebiasaankebiasaan<br />

Yesus sesuai dengan ukuran mereka.<br />

Maria acapkali menegur Yesus, serta mendesak agar Ia mengikuti kebiasaan rabi-rabi.<br />

Akan tetapi Ia tidak dapat dibujuk untuk mengubah kebiasaan-Nya dalam merenungkan<br />

perbuatan tangan Allah serta berusaha meringankan penderitaan manusia, bahkan<br />

penderitaan binatangbinatang yang bisu sekalipun. Apabila imam-imam dan guru-guru<br />

menuntut bantuan Maria dalam mengendalikan Yesus, ia merasa susah; tetapi damai datang<br />

ke dalam hatinya setelah diucapkan-Nya sebutan-sebutan Alkitab yang menyokong segala<br />

kebiasaan-Nya.<br />

Ada kalanya ia merasa ragu-ragu antara Yesus dan saudara-saudaraNya, yang tidak<br />

percaya bahwa Ialah utusan dari Allah; akan tetapi banyak sekali bukti yang menyatakan<br />

bahwa tabiat-Nya itu Ilahi adanya. Ia melihat Dia mengorbankan diri-Nya sendiri demi<br />

kebaikan orangorang lain. Hadirat-Nya membawa suatu suasana yang lebih mumi ke dalam<br />

rumah tangga, dan kehidupan-Nya adalah bagaikan ragi yang bekerja di tengah unsur-unsur<br />

kemasyarakatan. Dalam keadaan tidak berdosa dan tidak bercela, Ia berjalan di antara<br />

orang-orang yang kurang pikir, yang kasar dan yang tidak sopan; di antara para pemungut<br />

cukai yang curang, anak-anak sesat yang nekat, orang-orang Samaria yang najis, serdaduserdadu<br />

kafir, petani-petani yang kasar, dan orang banyak dengan berbagai keadaan. Ia<br />

mengucapkan sepatah kata belas kasihan di sini dan sepatah kata di sana, bila Ia melihat<br />

orang yang penat, namun terpaksa memikul beban-beban yang berat. Ia turut memikul<br />

beban mereka seraya memberikan kepada mereka itu pelajaran-pelajaran yang telah<br />

dipelajari-Nya dari alam kejadian, tentang kasih sayang, kebaikan hati dan kebajikan Allah.<br />

Ia mengajar semua orang untuk memandang bahwa diri mereka sendiri telah<br />

dianugerahi berbagai macam bakat, yang jika digunakan dengan semestinya akan<br />

menghasilkan kekayaan yang kekal bagi mereka. Ia mencabut segala kesia-siaan dari<br />

kehidupan, dan oleh teladan yang-diberikan-Nya mengajarkan bahwa setiap saat berisi<br />

akibat-akibat yang kekal; bahwa waktu itu harus dijaga laksana sebuah harta, dan harus<br />

digunakan untuk maksud-maksud yang suci. Ia tidak pernah menganggap seorang pun tidak<br />

berharga, melainkan berusaha membubuhkan penawar yang menyelamatkan kepada tiaptiap<br />

jiwa. Dalam kelompok manusia mana pun Ia berada, Ia menyampaikan suatu pelajaran<br />

yang selaras dengan waktu dan keadaan. Ia berusaha mengilhamkan harapan ke dalam hati<br />

orang-orang yang paling kasar dengan tidak muluk-muluk, membukakan kepada mereka<br />

jaminan bahwa mereka dapat menjadi bebas dari cela dan bencana, mencapai suatu tabiat<br />

yang akan menjadikan mereka nyata sebagai anak-anak Allah. Kerapkali Ia bertemu dengan<br />

orangorang yang telah hanyut di bawah kendali Setan, dan yang tidak berkuasa melepaskan<br />

diri dari jeratnya. Kepada mereka yang demikian, yang putus asa, sakit, tergoda, dan<br />

terjerumus, Yesus mengucapkan perkataan belas kasihan yang paling lemah lembut,<br />

perkataan yang diperlukan dan yang dapat dipahami. Sering pula Ia bertemu dengan orang-<br />

58

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!