06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

juga tidak melakukan kejahatan, tetapi yang hidup menurut jalan-jalan yang ditunjukkan-<br />

Nya.” Mzm. 119:1-3.<br />

Apabila ditanya mengapa Ia tidak mengikuti senda gurau anak-anak muda Nazaret, Ia<br />

berkata, Ada tertulis, “Atas petunjuk peringatan-peringatan-Mu aku bergembira, seperti atas<br />

segala harta. Aku hendak merenungkan titah-titah-Mu dan mengamat-amati jalan-jalan-Mu.<br />

Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Mu; firman-Mu tidak akan kulupakan.”<br />

Mzm. 119:14-16<br />

Yesus tidak mau berbantah untuk mempertahankan hak-Nya. Sering pekerjaan-Nya<br />

dijadikan sangat berat dengan tidak seperlunya sebab la suka menurut dan tidak bersungut.<br />

Namun Ia tidak gagal ataupun putus asa. Ia hidup di atas segala kesulitan ini, seolah-olah<br />

dalam cahaya wajah Allah. Ia tidak membalas dengan dendam apabila diperlakukan dengan<br />

kasar, melainkan menanggung perlakuan yang tidak senonoh dengan sabar.<br />

Berulang-ulang Ia ditanyai, mengapa Engkau menyerah saja pada perlakuan yang tidak<br />

senonoh itu, meski dari saudara-saudara-Mu? Ada tertulis, kata-Nya, “Hai anakku,<br />

janganlah engkau melupakan ajaran-Ku, dan biarlah hatimu memelihara perintah-Ku,<br />

karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu.<br />

Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu,<br />

tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam<br />

pandangan Allah serta manusia.” Ams. 3:1-4.<br />

Sejak orangtua Yesus menjumpai Dia di Bait Suci, segala tingkah laku-Nya merupakan<br />

suatu rahasia bagi mereka, la tidak mau berbantah, namun teladan yang diberikan-Nya<br />

selamanya menjadi suatu pelajaran. Ia tampak sebagai seorang yang sudah diasingkan. Saatsaat<br />

kebahagiaan-Nya ialah bilamana Ia seorang diri dengan alam kejadian dan dengan<br />

Allah. Setiap kali ada kesempatan terluang bagi-Nya, Ia meninggalkan pekerjaan-Nya, lalu<br />

pergi ke ladang, untuk merenung di lembah-lembah yang menghijau, untuk mengadakan<br />

hubungan dengan Allah di lereng gunung atau di bawah pepohonan yang rindang daunnya.<br />

Sering di pagi-pagi buta Ia berada di suatu tempat yang sunyi, untuk merenung, menyelidiki<br />

Alkitab, atau berdoa. Dari saat-saat yang tenang ini Ia pulang ke rumah-Nya untuk<br />

melakukan kewajiban-Nya pula, dan guna memberikan suatu teladan dalam melakukan<br />

pekerjaan dengan sabar.<br />

Kehidupan <strong>Kristus</strong> ditandai dengan kehormatan dan kasih pada ibuNya. Maria percaya<br />

dalam hatinya bahwa Anak Kudus yang lahir dari padanya itulah Mesias yang sudah lama<br />

dijanjikan, namun ia tidak berani menyatakan keyakinannya itu. Selama Ia hidup di bumi ini<br />

Maria turut mengambil bagian dalam kesengsaraan-Nya. Ia menyaksikan de-ngan duka<br />

segala penderitaan yang didatangkan kepada-Nya pada waktu Ia masih kanak-kanak dan<br />

anak muda. Oleh membenarkan apa yang diketahuinya benar dalam kelakuan Yesus, ia<br />

sendiri terbawa ke dalam ke-dudukan yang sulit. Ia memandang pada pergaulan di rumah<br />

tangga dan pemeliharaan ibu yang lemah lembut akan anak-anaknya sebagai sesuatu yang<br />

57

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!