06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

percaya kepada-Nya yang dapat memaafkan. Biarlah mereka, atas kuasa sabda Allah, “Jika<br />

kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala<br />

dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” 1 Yoh. 1:9. Semua orang yang<br />

bertobat mendapat jaminan, “Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan<br />

kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.”<br />

Mikha 7:19<br />

Biarlah pertobatan orang berdosa diterima oleh jemaat dengan hati yang penuh perasaan<br />

terima kasih. Biarlah orang yang bertobat itu dituntun keluar dari kegelapan kurang percaya<br />

ke dalam terang iman dan kebenaran. Biarlah tangannya yang gemetar ditaruh pada tangan<br />

Yesus yang penuh kasih sayang. Pengampunan seperti itu disahkan dalam surga. Hanya<br />

dalam pengertian ini jemaat mempunyai kuasa untuk membe-baskan orang berdosa.<br />

Keampunan dosa dapat diperoleh hanya oleh jasa-jasa <strong>Kristus</strong>. Kuasa untuk membebaskan<br />

jiwa dari kesalahan tidak diberikan kepada seorang pun, atau kepada serombongan orang.<br />

<strong>Kristus</strong> menyuruh murid-murid-Nya memberitakan keampunan dosa dalam nama-Nya di<br />

antara segala bangsa; tetapi mereka sendiri tidak diberi kuasa untuk menghilangkan satu<br />

noda dosa sekalipun. Nama Yesus merupakan satu-satunya “nama . . . yang diberikan<br />

kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” Kis. 4:12.<br />

Ketika Yesus mula-mula berjumpa dengan murid-murid di ruangan atas, Tomas tidak<br />

bersama-sama dengan mereka. Ia mendengar laporan dari orang-orang lain, dan mendapat<br />

banyak sekali bukti bahwa Yesus sudah bangkit; tetapi kegelapan dan keadaan kurang<br />

percaya memenuhi hatinya. Ketika ia mendengar murid-murid menceritakan bukti yang<br />

ajaib tentang Juruselamat yang sudah bangkit, hal itu hanyalah menjerumuskan dia ke dalam<br />

keadaan putus asa yang lebih dalam lagi. Jika Yesus sesungguhnya sudah bangkit dari<br />

antara orang mati, tidak mungkin ada pengharapan selanjutnya tentang kerajaan duniawi<br />

dalam arti sebenarnya. Dan hal itu melukai kecongkakannya untuk memikirkan bahwa<br />

Gurunya menyatakan diri-Nya kepada semua murid kecuali dia. Ia menentukan untuk tidak<br />

mempercayainya, dan selama seminggu ia merenungkan kemalangannya, yang tampaknya<br />

kian bertambah gelap jika dibandingkan dengan pengharapan dan iman saudarasaudaranya.<br />

Selama ini berulang-ulang ia menyatakan, “Sebelum aku melihat bekas paku pada<br />

tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan<br />

mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya .” Ia<br />

tidak mau melihat dengan perantaraan mata saudara-saudaranya, atau menggunakan iman<br />

yang bergantung pada kesaksian mereka. Ia sangat mengasihi Tuhannya, tetapi ia telah<br />

membiarkan kecemburuan dan sifat kurang percaya menguasai pikiran dan<br />

hatinya. Serombongan murid-murid kini menjadikan ruangan atas yang terkenal itu tempat<br />

kediaman mereka yang sementara, dan pada waktu malam semuanya, kecuali Tomas.<br />

berhimpun di situ. Pada suatu malam Tomas menentukan untuk bertemu dengan saudarasaudara<br />

yang lain. Meskipun ia bersifat kurang percaya, namun ia mempunyai suatu harapan<br />

635

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!