06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

itu kelihatan seolaholah Ia hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi murid-murid merasa<br />

tertarik kepada-Nya. Jiwa mereka lapar hendak mendengar lebih banyak daripada-Nya.<br />

“Tinggallah bersama-sama dengan kami,” kata mereka. Ia tidak kelihatan hendak menerima<br />

undangan itu. tetapi mereka mendesak-Nya, katanya, “Sebab hari telah menjelang malam<br />

dan matahari hampir terbenam.” <strong>Kristus</strong> menyerah pada permohonan ini dan “masuklah Ia<br />

untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.”<br />

Sekiranya murid-murid gagal untuk mendesakkan undangan mereka, maka mereka tidak<br />

akan mengetahui bahwa teman seperjalanan merek3 ialah Tuhan yang sudah bangkit.<br />

<strong>Kristus</strong> tidak pernah memaksa seseorang untuk bersahabat dengan Dia. Ia menaruh<br />

perhatian pada merek3 yang memerlukan Dia. Dengan senang hati Ia akan memasuki<br />

rumah; yang paling hina, dan menggembirakan hati yang paling rendah. Tetapi jika manusia<br />

bersikap terlalu acuh tak acuh untuk memikirkan tentan£ Tamu dari surga, atau meminta<br />

Dia tinggal dengan mereka, la akan wat. Demikianlah halnya banyak orang mengalami<br />

kerugian besar. Me reka tidak mengenal <strong>Kristus</strong> lebih dari murid-murid sementara Ia<br />

berjalan dengan mereka di jalan.<br />

Hidangan malam yang sederhana segera disediakan. Hidangan itu ditaruh di hadapan<br />

Tamu itu, yang telah mengambil tempat dudak di kepala meja. Sekarang Ia merentangkan<br />

tangan-Nya untuk memberkati makanan itu. Murid-murid menganjur surut keheran-heranan.<br />

Sahabat mereka merentangkan tangan-Nya sama benar dengan apa yang biasa dilakukan<br />

oleh Guru mereka. Mereka memandang sekali lagi dan mereka melihat, bekas paku pada<br />

tangan-Nya. Kedua-duanya berseru seketika itu jaga, Itulah Tuhan Yesus! Ia telah bangkit<br />

dari antara orang mati. Mereka berdiri hendak tersungkur di kaki-Nya dan menyembah Dia,<br />

tetapi Ia telah lenyap dari pemandangan mereka. Mereka memandang Pada tempat yang<br />

sudah ditempati oleh Orang yang tubuh-Nya telah di-iringkan di kubur belum lama<br />

berselang, dan berkata satu sama lain, “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia<br />

berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?”<br />

Tetapi dengan kabar istimewa yang hendak disampaikan ini mereka tidak dapat duduk<br />

dan bercakap-cakap. Keletihan dan lapar mereka pun lenyap. Mereka meninggalkan<br />

makanan mereka tanpa dicicipi, dan dengan penuh kegirangan pergilah mereka sekali lagi<br />

dengan segera pada Jalan yang sama ketika datang, dan cepat-cepat hendak menyampaikan<br />

kabar i,u kepada murid-murid di kota. Pada beberapa bagian jalan itu tidak aman, tetapi<br />

mereka mendaki melalui tempat yang curam, tergelincir pada batu-batu yang licin. Mereka<br />

tida melihat, mereka tidak mengetahui, bahwa mereka dilindungi oleh-Nya yang telah<br />

menjalani jalan itu dengan mereka. Dengan tongkat di tangan, mereka maju terus, ingin<br />

berjalan lebih cepat daripada biasanya. Mereka hilang jalan, tetapi mendapatnya kembali.<br />

Kadang-kadang berlari, kadang-kadang terantuk, mereka maju terus, Sahabat mereka yang<br />

tidak kelihatan dekat di sisi mereka di sepanjang jalan.<br />

630

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!