06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Bab 83 Perjalanan Ke Emaus<br />

Menjelang malam pada hari kebangkitan, dua dari antara murid-murid sedang dalam<br />

perjalanan ke Emaus, sebuah kota kecil delapan mil jauhnya dari Yerusalem. Murid-murid<br />

ini tidak mempunyai tempat terkemuka dalam pekerjaan <strong>Kristus</strong>, tetapi mereka percaya<br />

sungguh kepada-Nya. Mereka telah datang ke kota untuk merayakan Paskah, dan sangat<br />

dibingungkan oleh peristiwa-peristiwa yang baru saja terjadi. Mereka telah mendengar<br />

kabar pagi itu mengenai pemindahan tubuh <strong>Kristus</strong> dari kubur, dan juga berita tentang<br />

wanita-wanita yang telah melihat malaikat-malaikat dan telah bertemu dengan Yesus.<br />

Sekarang mereka dalam perjalanan kembali ke rumah mereka untuk merenung dan berdoa.<br />

Dengan sedihnya mereka berjalan petang itu, sambil mempercakapkan tentang peristiwa<br />

pengadilan dan penyaliban. Belum pernah sebelumnya mereka sangat tawar hati seperti itu.<br />

Dalam keadaan tidak berpengharapan dan tidak beriman, mereka sedang berjalan dalam<br />

bayang-bayang salib.<br />

Belum begitu jauh mereka berjalan ketika seorang asing menggabungkan diri dengan<br />

mereka, tetapi mereka sangat dicekam kesedihan dan kekecewaan sehingga mereka tidak<br />

memperhatikan dia baik-baik. Mereka meneruskan percakapan mereka, mengungkapkan isi<br />

hati mereka. Mereka sedang mempertimbangkan mengenai pelajaran-pelajaran yang telah<br />

diberikan oleh <strong>Kristus</strong>, yang tampaknya tidak dapat mereka pahami. Ketika mereka<br />

bercakap-cakap tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi, Yesus ingin menghibur<br />

mereka. Ia telah melihat kesedihan mereka, Ia mengerti pikiran-pikiran yang bertentangan<br />

dan membingungkan yang membawa kepada ingatan mereka pendapat, Dapatkah Orang ini.<br />

yang membiarkan diri-Nya dihina, menjadi <strong>Kristus</strong>? Kesedihan mereka tidak dapat ditahan,<br />

dan mereka pun menangis. Yesus mengetahui bahwa hati mereka terikat dengan Dia dalam<br />

kasih, dan Ia rindu menyapu air mata mereka, dan memenuhi mereka dengan kegirangan<br />

dan kesukaan Tetapi Ia harus mula-mula memberi mereka pelajaran yang tidak pernah akan<br />

mereka lupakan.<br />

“Yesus berkata kepada mereka: Apakah yang kamu percakapankan sementara kamu<br />

berjalan? Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka namanya<br />

Kleopas, menjawab-Nya: Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem yang tidak<br />

tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?” Mereka menceritakan kepada-<br />

Nya tentang kekecewaan mereka mengenai Guru mereka, “yaitu seorang Nabi yang<br />

berkuasa dalam perbuatan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa<br />

kami, tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami,” kata mereka, “telah<br />

menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.” Dengan hati<br />

yang sedih dengan kekecewaan, dan dengan bibir gemetar, mereka menambahkan.,<br />

“Padahal kami dahulu mengaharapkan, bahwa Dialah yang dalang untuk membenaskan<br />

bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari sejak semuanya itu terjadi.”<br />

627

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!