06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

diberikan kepada serdadu-serdadu itu. “Kamu harus mengatakan,” kata imam-imam,<br />

“murid-muridNya datang pada malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.”<br />

Di sinilah imamimam gagal karena berusaha terlalu banyak. Bagaimanakah dapat serdaduserdadu<br />

itu mengatakan bahwa murid-murid telah mencuri tubuh-Nya sementara tidur? Jika<br />

mereka tertidur, bagaimanakah dapat mereka mengetahuinya? Dan jika murid-murid<br />

terbukti bersalah karena mencuri tubuh <strong>Kristus</strong>, bukankah imam-imam akan mula-mula<br />

sekali mempersalahkan mereka? Atau jika pengawal telah tertidur di kubur, bukankah<br />

imam-imam yang mula-mula sekali menuduh mereka kepada Pilatus?<br />

Serdadu-serdadu itu merasa ngeri memikirkan peri hal mendatangkan tuduhan ke atas<br />

diri sendiri karena tertidur di tempat jaga. Inilah suatu pelanggaran yang dapat diberi<br />

hukuman mati. Haruskah mereka membe-rikan kesaksian dusta, menipu orang banyak, dan<br />

menempatkan hidup mereka sendiri dalam bahaya? Bukankah mereka telah berjaga-jaga<br />

tanpa mengenal jerih lelah? Bagaimanakah dapat mereka tahan di pengadilan, meski pun<br />

karena uang, jika mereka bersumpah palsu? Untuk mendiamkan kesaksian yang mereka<br />

takuti, imam-imam berjanji menjaga keselamatan pengawal itu, dengan mengatakan bahwa<br />

Pilatus tidak menghendaki berita seperti itu disebarluaskan lebih dari yang sudah mereka<br />

sampaikan. Serdadu-serdadu Roma menjual kejujuran mereka kepada orang Yahudi untuk<br />

memperoleh uang. Mereka masuk di hadapan imam-imam dengan membawa pekabaran<br />

kebenaran yang paling mengejutkan; mereka keluar dengan beban uang, dan pada lidah<br />

mereka terdapat suatu berita dusta yang sudah direncanakan bagi mereka oleh imam-imam.<br />

Dalam pada itu berita tentang kehangkitan <strong>Kristus</strong> telah disampaikan kepada Pilatus.<br />

Meskipun Pilatus bertanggung jawab karena telah menyerahkan <strong>Kristus</strong> untuk menerima<br />

hukuman mati, namun ia bersikap agak acuh tak acuh. Meskipun ia telah menghukum<br />

Juruselamat dengan perasaan tidak sudi, dan dengan perasaan belas kasihan, namun ia tidak<br />

merasakan penyesalan yang sebenarnya sampai sekarang. Dalam ketakutan sekarang ia<br />

tinggal diam di dalam rumahnya yang terkunci baikbaik, dan menentukan tidak mau<br />

berjumpa dengan seorang pun. Tetapi imam-imam pergi menghadap dia, menyampaikan<br />

cerita yang sudah mereka karang, dan mendesak dia untuk melupakan saja kelalaian orang<br />

jaga dalam melakukan tugas. Sebelum menyetujuinya, ia sendiri dengan diam-diam<br />

menanyai para pengawal itu. Karena takut akan keselamatan mereka sendiri, mereka tidak<br />

berani menyembunyikan apa-apa dan Pilatus mendengarkan dari mereka cerita tentang<br />

segala sesuatu yang telah terjadi. Ia tidak menuntut perkara itu lebih jauh, tetapi sejak saat<br />

itu tidak ada damai baginya.<br />

Ketika Yesus dibaringkan di dalam kubur, Setan menang. Ia berani mengharapkan<br />

bahwa Juruselamat tidak akan mengambil hidup-Nya kembali. Ia menuntut tubuh Tuhan,<br />

dan menempatkan pengawalnya di sekeliling kubur, berusaha menahan <strong>Kristus</strong> sebagai<br />

seorang tahanan. Ia sangat marah Ketika malaikat-malaikatnya melarikan diri pada waktu<br />

pesuruh surga mendekati Ketika ia melihat <strong>Kristus</strong> keluar dalam keme-nangan, ia<br />

mengetahui bahwa kerajaannya akan berakhir, dan bahwa ia harus mati pada<br />

618

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!