06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

mata kesusahan atas nasib Guru yang mereka kasihi. “Setelah pulang . . . mereka beristirahat<br />

menurut hukum Taurat.” Luk. 23:56.<br />

Itulah Sabat yang tidak pernah dilupakan oleh murid-murid yang berdukacita itu, dan<br />

juga oleh para imam, penghulu, ahli Taurat, dan orang banyak. Ketika matahari terbenam<br />

pada malam persiapan nafiri-nafiri dibunyikan, menandakan bahwa Sabat sudah mulai.<br />

Paskah diperingati sebagaimana biasanya berabad-abad lamanya, sedangkan Ia yang dilambangkan<br />

oleh upacara itu sudah dibunuh oleh tangan-tangan yang jahat, dan berbaring di<br />

kubur Yusuf. Pada hari Sabat halaman bait suci dipenuhi dengan orang-orang yang berbakti.<br />

Imam besar dari Golgota ada di situ, berpakaikan jubah keimamatannya yang indah. Imamimam<br />

yang me-ngenakan serban putih, yang penuh dengan kegiatan, melakukan kewajiban<br />

mereka. Tetapi beberapa orang yang hadir tidak tenang ketika darah lembu dan kambing<br />

dipersembahkan karena dosa. Mereka tidak menyadari bahwa lambang sudah bertemu<br />

dengan yang dilambangkannya, bahwa suatu korban yang tidak terbatas sudah diadakan<br />

untuk dosa-dosa dunia. Mereka tidak mengetahui bahwa tidak ada lagi gunanya<br />

melaksanakan upacara agama itu. Tetapi belum pernah sebelumnya upacara itu disaksikan<br />

dengan perasaan yang bertentangan seperti itu. Nafiri-nafiri dan alat-alat musik dan suara<br />

orang menyanyi sama nyaringnya dan jelasnya seperti sediakala. Tetapi suatu perasaan<br />

keanehan meliputi segala sesuatu. Seorang demi seorang menanyakan tentang suatu<br />

peristiwa aneh yang telah terjadi. Sampai saat ini tempat yang maha suci telah dijaga<br />

baikbaik dari gangguan. Tetapi sekarang tempat itu dapat dilihat oleh semua mata. Tirai<br />

yang berat, yang terbuat dari kain rami mumi dan bersulamkan emas, kirmizi, dan ungu,<br />

terkoyak dari atas ke bawah. Tempat di mana Yehovah telah bertemu dengan imam besar,<br />

untuk menyampaikan kemuliaan-Nya, ruangan yang maha suci tempat bercakap-cakap<br />

dengan Allah, terbuka lebar bagi setiap mata, suatu tempat yang tidak lagi diakui oleh<br />

Tuhan. Dengan firasat yang suram para imam melayani di hadapan mezbah. Terbukanya<br />

rahasia yang suci dari tempat yang maha suci memenuhi mereka dengan ketakutan akan<br />

bencana yang akan datang.<br />

Banyak pikiran sibuk dengan ingatan yang dimulai oleh peristiwa-pe-ristiwa di Golgota.<br />

Dari penyaliban sampai kepada kebangkitan banyak orang yang tidak dapat tidur senantiasa<br />

menyelidiki nubuatan, ada yang ingin mempelajari arti yang lebih dalam dari perayaan yang<br />

sedang mereka rayakan, dan ada pula yang ingin mencari bukti bahwa Yesus bukannya<br />

seperti pengakuan-Nya; dan yang lain pula dengan hati sedih sedang mencari bukti-bukti<br />

bahwa Ialah Mesias yang benar. Oleh menyelidiki dengan tujuan yang berbeda-beda itu,<br />

semuanya merasa yakin akan kebenaran yang sama, bahwa nubuatan telah digenapi dalam<br />

peristiwaperistiwa pada beberapa hari yang lampau, dan bahwa Yang Tersalib itu adalan<br />

Penebus dunia. Banyak orang yang pada saat itu bersatu dalam upacara itu tidak pernah lagi<br />

mengambil bagian dalam upacara Paskah. Malah banyak dari imam-imam diyakinkan akan<br />

tabiat Yesus yang benar. Penyelidikan mereka akan nubuatan tidaklah sia-sia, dan sesudah<br />

kebangkitan-Nya mereka mengakui Dia sebagai Anak Allah.<br />

611

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!