06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Mereka telah merasa cemburu akan pengaruh <strong>Kristus</strong> kepada orang banyak ketika masih<br />

hidup, mereka cemburu kepada-Nya sampai pada kematian sekalipun. Mereka lebih takut<br />

akan <strong>Kristus</strong> yang sudah mati daripada ketika <strong>Kristus</strong> masih hidup. Mereka takut janganjangan<br />

perhatian orang banyak dialihkan lebih lanjut kepada peristiwa-peristiwa yang terjadi<br />

ketika la disalibkan. Mereka khawatir akan akibat perbuatan pada hari itu. Sekali-kali<br />

mereka tidak mau membiarkan tubuh-Nya tetap tergantung di salib selama hari Sabat. Sabat<br />

hampir tiba, dan akan melanggar kesuciannya kalau tubuh tergantung di salib. Sebab itu,<br />

dengan menggunakannya sebagai suatu dalih, orang-orang Yahudi yang terkemuka<br />

memohon kepada Pilatus agar kematian para korban dipercepat, dan tubuh mereka<br />

diturunkan sebelum matahari terbenam.<br />

Sebagaimana halnya dengan mereka, Pilatus pun tidak sudi melihat tubuh Yesus tetap<br />

tergantung di salib. Setelah memperoleh izin daripadanya, kaki kedua pencuri dipatahkan<br />

untuk mempercepat kematian mereka; tetapi Yesus kedapatan sudah mati Serdadu-serdadu<br />

yang kasar telah dilembutkan oleh apa yang mereka dengar dan lihat tentang <strong>Kristus</strong>, dan<br />

mereka menahan diri dari mematahkan anggota tubuh-Nya. Dengan demikian dalam<br />

mempersembahkan Anak Domba Allah hukum Paskah digenapi, “Janganlah mereka<br />

meninggalkan sebagian dari padanya sampai pagi, dan satu tulang pun tidak boleh<br />

dipatahkan mereka. Menurut segala ketetapan Paskah haruslah mereka merayakannya.” Bil.<br />

9:12.<br />

Para imam dan penghulu keheran-heranan ketika mendapat’ bahwa <strong>Kristus</strong> sudah mati.<br />

Kematian di salib adalah suatu proses yang lambat, sukar menentukan bila hayatnya<br />

berakhir. Belum pernah terdengar kabar bahwa seorang mati dalam enam jam sesudah<br />

disalibkan. Imam-imam ingin memastikan kematian Yesus, dan atas anjuran mereka,<br />

seorang serdadu menusukkan sebilah tombak ke rusuk Yesus. Dari luka itu mengalirlah dua<br />

jenis cairan yang jelas bedanya, yang satu darah, yang lain lagi air. Ini diperhatikan oleh<br />

semua orang yang melihatnya, dan Yohanes mengungkapkan kejadian itu dengan jelasnya,<br />

la berkata, “Tetap, seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak<br />

dan segera mengalir keluar darah dan air. Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang<br />

memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan<br />

kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis<br />

dalam Kitab Suci: ‘Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan.’ Dan ada pula nas yang<br />

mengatakan: ‘Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam.” Yoh. 19:34-<br />

37.<br />

Sesudah kebangkitan, para imam dan penghulu menyebarkan berita bahwa <strong>Kristus</strong> tidak<br />

mati di salib, bahwa Ia hanya pingsan, dan sesudah itu hidup lagi. Berita lain menegaskan<br />

bahwa bukannya tubuh yang sebenarnya dari daging dan tulang, melainkan yang serupa<br />

dengan tubuh, itulah yang dibaringkan di dalam kubur Tindakan serdadu-serdadu Roma<br />

membuktikan kebalikan berita palsu ini. Mereka tidak mematah-kan kaki-Nya, karena Ia<br />

608

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!