06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Bab 9 Hari-Hari Perjuangan<br />

Semenjak kecil sekali anak orang Yahudi sudah dikelilingi dengan segala tuntutan rabirabi.<br />

Berbagai peraturan yang keras sudah ditentukan untuk setiap kegiatan, hingga soal-soal<br />

kehidupan yang terkecil sekalipun. Di bawah asuhan guru-guru di rumah ibadah orangorang<br />

muda diajar tentang peraturan-peraturan yang tidak terkira banyaknya, yang diharap<br />

mereka taati sebagai orang Israel yang beribadah. Tetapi Yesus tidak memusingkan diri-Nya<br />

dalam soal-soal ini. Sejak kecil Ia berlaku bebas dari segala hukum rabi-rabi. Segala tulisan<br />

dalam Perjan-jian Lama selamanya dipelajari-Nya dan perkataan, Demikianlah firman<br />

Tuhan,” selalu ada di bibir-Nya.<br />

Ketika keadaan bangsa itu mulai terbuka bagi pikiran-Nya, dilihatNya bahwa tuntutan<br />

masyarakat dan tuntutan Allah selamanya berbenturan satu sama lain. Manusia sudah<br />

menjauhkan diri dari sabda Allah, serta meninggikan segala teori rekaan mereka sendiri.<br />

Mereka memelihara upacara-upacara tradisi yang tidak mengandung manfaat. Acara<br />

perbaktian mereka hanyalah berupa upacara agama yang diulang-ulang belaka; segala<br />

kebenaran kudus yang dimaksudkan untuk diajarkannya, tersembunyi dari orang-orang yang<br />

datang berbakti. Ia melihat bahwa dalam upacara-upacara mereka yang tidak disertai iman<br />

itu mereka tidak mendapat damai. Mereka tidak mengenal kebebasan Roh yang akan datang<br />

kepada mereka oleh berbakti kepada Allah dalam kebenaran. Yesus telah datang guna<br />

mengajarkan arti perbaktian kepada Allah, dan Ia tidak dapat membenarkan pencampuran<br />

segala tuntutan manusia dengan ajaran Ilahi. Ia tidak menyerang ajaran atau kebiasaan guruguru<br />

yang alim itu; akan tetapi bila ditegur karena segala kebiasaan-Nya sendiri yang<br />

sederhana itu, Ia mengucapkan firman Allah untuk membenarkan tingkah laku-Nya itu.<br />

Dengan cara yang halus dan lembut, Yesus berusaha menyenangkan hati orang-orang<br />

yang berbicara dengan Dia. Oleh karena Ia bersikap lemah lembut dan tidak suka<br />

menonjolkan diri maka para ahli taurat dan tua-tua menyangka bahwa Ia akan mudah<br />

terpengaruh oleh pengajaran mereka. Mereka membujuk Dia supaya menerima baik segala<br />

adat istiadat serta tradisi yang telah diwariskan turun temurun dari rabi-rabi purbakala, tetapi<br />

Ia meminta wewenang mereka dalam Alkitab. Ia mau mendengar tiap sabda yang keluar<br />

dari mulut Allah; tetapi Ia tidak dapat menurut segala rekaan manusia. Yesus tampaknya<br />

mengetahui Alkitab dari awai sampai akhir, dan Ia menguraikannya dalam arti yang<br />

sesungguhnya. Rabi-rabi merasa malu diajar oleh seorang anak kecil. Mereka menuntut<br />

bahwa kewajiban merekalah untuk menjelaskan Alkitab, dan bahwa pihak-Nyalah yang<br />

harus menerima tafsiran mereka. Mereka marah karena Ia berani melawan perkataan mereka<br />

itu.<br />

Mereka tahu bahwa tidak ada wewenang yang dapat diperoleh dalam Alkitab untuk<br />

tradisi-tradisi mereka itu. Mereka menyadari bahwa dalarn pengertian rohani Yesus jauh<br />

lebih maju daripada mereka. Namun mereka marah karena Ia tidak menurut segala perintah<br />

mereka. Karena tidak berhasil meyakinkan Dia, mereka mencari Yusuf dan Maria, lalu<br />

53

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!