06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

seorang yang mengasihinya sebab ia mengasihi Yesus. Dan dalam menerimanya sebagai<br />

suatu tanggung jawab yang suci, Yohanes sedang menerima suatu berkat yang besar. Ibu itu<br />

senantiasa merupakan pengingat tentang Gurunya yang kekasih.<br />

Teladan yang sempurna tentang cinta <strong>Kristus</strong> terhadap orang tua bersinar dengan<br />

kemuliaan yang tidak samar-samar dari kabut sepanjang zaman. Selama hampir tiga puluh<br />

tahun dengan bekerja keras setiap hari Ia telah menolong menanggung beban di rumah<br />

tangga. Dan sekarang, dalam kesengsaraan-Nya yang terakhir sekalipun, Ia teringat untuk<br />

menyediakan keperluan ibu-Nya yang sudah janda dan sedang bersusah itu. Roh yang sama<br />

akan kelihatan pada setiap murid Tuhan kita. Mereka yang mengikuti <strong>Kristus</strong> akan merasa<br />

bahwa menghormati serta menyediakan keperluan orangtua mereka merupakan sebagian<br />

dari agama mereka. Dari hati di mana terdapat kasih-Nya, ayah dan ibu tidak pernah gagal<br />

untuk mendapat pemeliharaan dan simpati yang lemah lembut.<br />

Dan sekarang Tuhan kemuliaan menghadapi maut, suatu tebusan bagi umat manusia.<br />

Dalam menyerahkan hidup-Nya yang berharga, <strong>Kristus</strong> tidak disokong oleh kegembiraan<br />

yang penuh kemenangan. Semuanya merupakan kegelapan yang menekan. Bukannya takut<br />

akan kematian yang berat pada perasaan-Nya. Bukannya perasaan sakit dan kehinaan salib<br />

yang menyebabkan kesengsaraan-Nya yang tidak terperikan <strong>Kristus</strong> adalah kepala segala<br />

penderita, tetapi penderitaan-Nya berasal dari perasaan tentang jahatnya dosa, dengan<br />

mengetahui bahwa oleh berjinak-jinakan dengan kejahatan, manusia telan dibutakan sama<br />

sekali. <strong>Kristus</strong> melihat alangkah dalamnya dosa itu sudah masuk dalam hati manusia, dan<br />

alangkah sedikitnya orang yang mau melepaskan ain dari kuasanya. Ia mengetahui bahwa<br />

tanpa pertolongan dari Allah, manusia mesti binasa, dan Ia melihat orang banyak sedang<br />

binasa meskipun pertolongan yang limpah mudah diperoleh.<br />

Di atas <strong>Kristus</strong> sebagai pengganti dan pengaku kita terletaklah kejahatan kita semuanya.<br />

Ia disebut seorang pelanggar, agar dapatlah Ia menebus kita dari tuntutan hukum. Kesalahan<br />

setiap keturunan Adam sedang menekan hati-Nya. Murka Allah terhadap dosa, pertunjukan<br />

yang mengerikan tentang sikap tidak senang Allah karena kejahatan, memenuhi jiwa Anak-<br />

Nya dengan kegemparan. Selama masa hidup-Nya <strong>Kristus</strong> telah memasyhurkan kabar baik<br />

tentang kemurahan Bapa dan kasihNya yang mengampuni kepada dunia yang sudah jatuh.<br />

Keselamatan bagi orang yang paling berdosa merupakan tema-Nya. Tetapi sekarang dengan<br />

beratnya kesalahan yang mengerikan yang ditanggung-Nya, Ia tidak dapat melihat wajah<br />

Bapa yang mendamaikan itu. Pencabutan wajah Ilahi dari Juruselamat pada saat<br />

kesengsaraan yang hebat ini menusuk hati-Nya dengan suatu kesusahan yang tidak pernah<br />

dapat dipahami sepenuhnya oleh manusia. Sangatlah besarnya kesengsaraan ini sehingga<br />

penderitaan jasmaniah-Nya hampir tidak terasa lagi.<br />

Setan dengan penggodaannya yang ganas memedihkan hati Yesus. Juruselamat tidak<br />

dapat melihat melalui pintu kubur. Harapan tidak me-nunjukkan kepada-Nya tentang keluar-<br />

Nya dari kubur sebagai seorang pemenang, atau mengatakan kepada-Nya tentang<br />

594

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!