06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Bab 78 Golgota<br />

“Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus<br />

di situ.”<br />

“Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan<br />

umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.” Ibr. 13:12. Karena pelanggaran atas hukum Allah,<br />

Adam dan Hawa dihalau dari Eden. <strong>Kristus</strong>, pengganti kita, harus menderita di luar tapal<br />

batas kota Yerusalem. Ia mati di luar pintu gerbang, di mana para penjahat dan para<br />

pembunuh menjalani hukuman mati. Sungguh berarti sekali perkataan, “<strong>Kristus</strong> telah<br />

menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita.”<br />

Gal.3:13. Rombongan orang banyak mengikuti Yesus dari ruang pengadilan ke Golgota.<br />

Kabar tentang penghukuman-Nya telah tersebar luas di seluruh Yerusalem, dan orang<br />

banyak dari segala golongan dan jabatan datang berauyun-duyun menuju ke tempat<br />

penyaliban. Para imam dan penghulu telah terikat dengan suatu janji untuk tidak<br />

mengganggu para pengikut <strong>Kristus</strong> jika Ia Sendiri diserahkan kepada mereka, dan muridmurid<br />

serta orang-orang percaya dari kota dan daerah sekitarnya menggabungkan diri<br />

dengan orang banyak yang mengikuti Juruselamat.<br />

Ketika Yesus melalui pintu gerbang halaman Pilatus, salib yang telah disediakan bagi<br />

Barabas diletakkan di atas bahu-Nya yang hancur dan berdarah. Dua rekan Barabas harus<br />

menderita kematian pada saat yang sama dengan Yesus, dan di atas bahu mereka pun salib<br />

ditanggungkan. Beban Juruselamat terlalu berat bagi-Nya dalam keadaan-Nya yang lemah<br />

dan sedang menderita. Sejak perjamuan Paskah dengan murid-murid-Nya, Ia tidak makan<br />

atau minum. Ia telah menanggung sengsara di Taman Getsemani dalam pergumulan<br />

melawan alat-alat Setan. Ia telah menanggung kesengsaraan pengkhianatan itu, dan telah<br />

melihat muridmurid-Nya meninggalkan Dia dan melarikan diri. Ia telah dibawa kepada<br />

Hanas, kemudian kepada Kayafas, lalu kepada Pilatus. Dari Pilatus ia dikirim kepada<br />

Herodes, lalu dikirim lagi kepada Pilatus. Dari hinaan kepada hinaan yang baru, dari ejekan<br />

kepada ejekan, dua kali disiksa dengan cemeti, sepanjang malam itu terjadilah peristiwa<br />

demi peristiwa yang bersifat menguji jiwa manusia sedapat-dapatnya. <strong>Kristus</strong> tidak gagal. Ia<br />

tidak mengucapkan perkataan kalau tidak cenderung memuliakan Allah. Sepanjang<br />

pengadilan yang memalukan itu Ia telah bersikap tetap teguh dan mulia dalam pendirian-<br />

Nya. Tetapi setelah didera kedua kalinya salit itu diletakkan ke atasNya, sifat manusia tidak<br />

dapat menanggungnya lebih lagi. Ia jatuh pingsan di bawah beban itu.<br />

Orang banyak yang mengikuti Juruselamat melihat langkah-langkahNya yang lemah<br />

dan terhuyung-huyung, tetapi mereka tidak menunjukkan bela’ kasihan. Mereka mengejek<br />

dan menghina Dia karena Ia tidak dapat memikul salib yang berat itu. Sekali lagi beban itu<br />

diletakkan ke atas-Nya, dan sekali lagi Ia jatuh pingsan ke tanah. Para penganiaya-Nya<br />

melihat bahwa tidak mungkin bagi-Nya membawa beban-Nya lebih jauh. Mereka<br />

kebingungan untuk mencari seseorang yang akan memikul beban yang hina itu. Orang<br />

585

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!