06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

melihat pemandangan itu lebih lama, ia pun lekas-lekas keluar dengan hancur hatinya dari<br />

ruangan itu.<br />

Ia berjalan terus dalam kesunyian dan kegelapan, dengan tidak me-ngetahui dan tidak<br />

mempedulikan ke mana langkahnya. Akhirnya tibalah ia di Getsemani. Peristiwa beberapa<br />

jam sebelumnya terkilat dalam ingatannya. Wajah Tuhannya yang menderita, yang<br />

berkeringat darah; dan kejang dengan penderitaan, terbayang di hadapannya. Ia teringat<br />

dengan penyesalan yang pahit bahwa Yesus telah meratap dan merasai siksa dalam doa<br />

sendirian, sementara mereka yang seharusnya Bersatu dengan Dia pada saat yang sukar itu<br />

sedang tertidur. Ia teringat akan perintah-Nya yang sungguh-sungguh, “Berjaga-jagalah dan<br />

berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.” Mat. 26:41. Ia menyaksikan<br />

lagi pemandangan dalam ruang pengadilan. Sungguh menyiksa hatinya yang pedih ketika ia<br />

mengetahui bahwa ia telah menambahkan beban yang paling berat pada hinaan dan<br />

kesedihan Juruselamat. Di tempat yang sama di mana Yesus telah mencurahkan isi jiwa-<br />

Nya dengan pedihnya kepada Bapa-Nya, Petrus pun tersungkurlah, dan menghendaki agar<br />

ia mati saja.<br />

Karena tertidur ketika Yesus menyuruh dia berjaga dan berdoa Petrus telah membuka<br />

jalan bagi dosanya yang besar. Semua murid, karena tertidur pada saat yang kritis itu,<br />

menderita kerugian yang besar. <strong>Kristus</strong> mengetahui ujian berat yang harus mereka lalui. Ia<br />

mengetahui bagaimana Setan akan bekerja untuk melumpuhkan perasaan mereka agar<br />

mereka tidak bersedia menghadapi ujian itu. Sebab itulah Ia memberi mereka amaran.<br />

Sekiranya saat-saat di taman digunakan untuk berjagajaga dan berdoa, Petrus tidak akan<br />

ditinggalkan bergantung pada kekuatannya sendiri yang lemah itu. Ia tidak akan<br />

menyangkali Tuhannya. Sekiranya murid-murid telah berjaga-jaga dengan <strong>Kristus</strong> dalam<br />

siksaNya, mereka akan dipersiapkan untuk memandang penderitaan-Nya di salib. Mereka<br />

akan mengerti sedikit tentang sifat derita-Nya yang tidak terperikan hebatnya. Mereka akan<br />

sanggup mengingat perkataan-Nya yang meramalkan penderitaan-Nya, kematian-Nya, dan<br />

kebangkitanNya. Di tengah kegelapan saat yang paling sukar itu, suatu sinar harapan akan<br />

menerangi kegelapan dan menguatkan iman mereka.<br />

Setelah hari siang, Sanhedrin berhimpun lagi, dan sekali lagi Yesus dibawa ke dalam<br />

ruangan sidang. Ia telah menyatakan diri-Nya Anak Allah, dan mereka sudah menafsirkan<br />

perkataan-Nya menjadi tuduhan terhadap Dia. Tetapi mereka tidak dapat mempersalahkan<br />

Dia atas hal ini, sebab kebanyakan dari mereka tidak hadir pada rapat di waktu malam dan<br />

mereka tidak mendengar perkataan-Nya. Dan mereka mengetahui bahwa pengadilan Roma<br />

tidak akan mendapat sesuatu dalamnya yang patut diganjar dengan kematian. Tetapi jika<br />

dari bibir-Nya sendiri mereka semuanya dapat mendengar perkataan itu diulangi, tujuan<br />

mereka dapat dicapai. Pengakuan-Nya bahwa Ialah Mesias dapat mereka artikan sebagai<br />

pengakuan politis yang bersifat menghasut.<br />

558

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!