06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

dengan orang banyak itu, ia berharap akan dianggap sebagai salah seorang dari mereka yang<br />

telah membawa Yesus ke ruangan itu.<br />

Tetapi ketika terang menyinari muka Petrus, wanita yang menjaga pintu menatap dia.<br />

Wanita itu telah memperhatikan bahwa ia datang dengan Yohanes, dan wanita itu pun<br />

memperhatikan adanya kemurungan yang nyata pada mukanya, dan berpendapat bahwa<br />

boleh jadi ia pun seorang murid Yesus. Wanita itu adalah salah seorang pembantu rumah<br />

tangga Kayafas, dan ingin tahu. Ia mengatakan kepada Petrus, “Bukankah engkau juga<br />

seorang dari pada murid-Nya?” Petrus terkejut dan bingung, mata serombongan orang<br />

dengan segera tertuju kepadanya. Ia berpura-pura tidak mengerti akan dia, tetapi wanita itu<br />

tetap meneruskan, dan mengatakan kepada mereka yang ada di sekeliling perempuan itu<br />

bahwa orang ini bersama-sama dengan Yesus. Petrus merasa terpaksa menjawab, dan<br />

mengatakan dengan marah-marah, “Aku tidak mengenal-Nya.” Inilah penyangkalan<br />

pertama, dan tidak lama kemudian ayam pun berkokoklah. O Petrus, begitu cepat merasa<br />

malu akan Gurumu! begitu cepat menyangkal Tuhanmu!<br />

Yohanes, ketika memasuki ruang pengadilan, tidak berusaha me-nyembunyikan<br />

kenyataan bahwa ialah seorang pengikut Yesus. Ia tidak bercampur dengan serombongan<br />

orang yang kasar yang sedang menghina Gurunya. Ia tidak ditanyai, karena ia tidak<br />

menunjukkan sifat berpurapura yang dengan demikian menempatkan dirinya dalam<br />

kemungkinan dicurigai. Ia mencari suatu sudut yang sepi yang aman dari perhatian orang<br />

banyak, tetapi sedekat-dekatnya Kepada Yesus. Di sini ia dapat melihat dan mendengar<br />

segala sesuatu yang terjadi pada waktu Tuhannya diadili.<br />

Petrus tidak menghendaki tabiatnya yang sebenarnya diketahui. Dalam bersikap acuh<br />

tak acuh ia telah menempatkan dirinya di tempat Setan, dan mudah sekali menjadi mangsa<br />

pencobaan. Kalau ia telah dipanggil untuk berperang bagi Gurunya, ia akan menjadi seorang<br />

serdadu yang berani; tetapi ketika jari yang menghina ditunjukkan kepadanya, terbukti ia<br />

adalah seorang pengecut. Banyak orang yang tidak mundur dari peperangan yang giat bagi<br />

Tuhan dipukul mundur oleh ejekan untuk menyangkal iman mereka. Oleh bergaul dengan<br />

orang-orang yang harus mereka hindari, mereka menempatkan diri pada jalan penggodaan.<br />

Mereka mengundang musuh untuk mencobai mereka, dan terpengaruh untuk mengatakan<br />

dan melakukan sesuatu yang dalam keadaan lain mereka tidak pernah akan dipersalahkan.<br />

Murid <strong>Kristus</strong> yang pada zaman kita menyamarkan imannya karena takut akan penderitaan<br />

dan celaan, menyangkal Tuhannya dengan sesungguhnya sebagaimana halnya dengan<br />

Petrus dalam ruang pengadilan.<br />

Petrus berusaha tidak menunjukkan perhatian dalam pengadilan ter-hadap Gurunya,<br />

tetapi hatinya sangat sedih ketika didengarnya ejekan yang bengis, dan melihat nistaan yang<br />

sedang diderita-Nya. Lebih dari itu, ia heran dan marah karena Yesus merendahkan diri-Nya<br />

dan para pengikut-Nya oleh menyerah pada perlakuan seperti itu. Untuk menyembunyikan<br />

perasaannya yang sebenarnya, ia berusaha menggabungkan diri dengan orang-orang yang<br />

556

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!