06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Seorang imam besar tidak boleh mengoyakkan jubahnya. Oleh hukum orang Lewi, hal<br />

ini dilarang dengan hukuman mati. Dalam keadaan apapun juga, dan pada kesempatan<br />

apapun juga, imam tidak boleh mengoyakkan jubahnya. Adalah kebiasaan di kalangan<br />

orang Yahudi untuk mengoyakkan pakaian bila sahabat meninggal dunia, tetapi kebiasaan<br />

ini tidak boleh dilakukan oleh imam-imam. Perintah yang jelas telah diberikan oleh kristus<br />

Kepada Musa mengenai hal ini. Im. 10:6.<br />

Segala sesuatu yang dikenakan oleh imam harus sempurna dan tidak bercela. Oleh<br />

jubah resmi yang indah inilah digambarkan tabiat Yesus <strong>Kristus</strong> yang dilambangkan dengan<br />

segala upacara korban itu. Tidak suatu pun kecuali kesempurnaan, dalam pakaian dan sikap,<br />

dalam perkataan dan roh, dapat berkenan kepada Allah. Ia suci, dan kemuliaan dan<br />

kesempumaan-Nya harus digambarkan oleh upacara di dunia. Tidak ada sesuatu kecuali<br />

kesempurnaan dapat menggambarkan dengan selayaknya kesucian upacara di surga.<br />

Manusia yang terbatas boleh mengoyakkan hatinya sendiri oleh menunjukkan suatu roh<br />

yang menyesal dan rendah hati. Hal ini akan dilihat Allah. Tetapi jubah imam sekali-kali<br />

tidak boleh dikoyakkan, karena hal ini akan menodai gambaran tentang perkara-perkara di<br />

surga. Imam besar yang berani muncul dalam jabatan yang suci. dan mengambil bagian<br />

dalam upacara bait suci dengan jubah yang sudah dikoyakkan, dipandang sebagai seorang<br />

yang sudah memisahkan dirinya dari Allah. Oleh mengoyakkan jubahnya ia memutuskan<br />

dirinya dari tabiat yang mewakili. Ia tidak lagi diterima Allah sebagai seorang imam yang<br />

bertugas. Cara bertindak ini, sebagaimana yang ditunjukkan oleh Kayafas, menunjukkan<br />

adanya kemarahan manusia, ketidaksempurnaan manusia.<br />

Oleh mengoyakkan jubahnya, Kayafas meniadakan hukum Allah untuk mengikuti<br />

tradisi manusia. Suatu hukum buatan manusia menyatakan bahwa bila ada hujat, seorang<br />

imam boleh mengoyakkan jubahnya karena perasaan ngeri akan dosa, dan menjadi bebas<br />

dari kesalahan. Dengan demikian hukum Allah telah ditiadakan oleh hukum manusia. Setiap<br />

tindakan imam besar diperhatikan benar-benar oleh orang ba-nyak; dan Kayafas<br />

berpendapat bahwa ada baiknya ia menunjukkan kealimannya. Tetapi dalam perbuatan ini,<br />

yang direncanakan sebagai suatu tuduhan terhadap <strong>Kristus</strong>, ia sedang menghina Seorang<br />

yang telah dikatakan Allah, “Nama-Ku ada di dalam Dia.” Kel. 23:21. Ia sendiri sedang<br />

menghujat. Sambil bera iri di bawah hukuman Allah, ia menjatuhkan hukuman ke atas<br />

<strong>Kristus</strong> sebagai seorang penghujat.<br />

Ketika Kayafas mengoyakkan jubahnya, perbuatannya mengartikan bagaimana<br />

kedudukan bangsa Yahudi sebagai suatu bangsa terhadap Allah sesudah saat itu. Umat<br />

Allah yang tadinya disenangi sedang memisahkan diri dari Dia, dan dengan cepatnya sedang<br />

menjadi suatu umat yang tidak diakui oleh Yehovah sebagai milik-Nya. Ketika <strong>Kristus</strong><br />

berseru di salib. “Sudah selesai” (Yoh. 19:30), dan tirai di bait suci terbelah dua, Penunggu<br />

Yang Suci menyatakan bahwa bangsa Yahudi telah menolak Dia yang dilambangkan oleh<br />

segala upacara korban mereka, yang menjadi kenyataan bagi segala upacara bayangbayang<br />

mereka. Israel telah memisahkan diri dari Allah. Memang sudah sepantasnya Kayafas<br />

554

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!