06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Ia kepada mereka, “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu<br />

menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan<br />

Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka<br />

kamu pun wajib saling membasuh kakimu; sebab \ku telah memberikan suatu teladan<br />

kepada kamu, supaya kamu juga perbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. Aku<br />

berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya,<br />

ataupun seorang utusan daripada dia yang mengutusnya.”<br />

<strong>Kristus</strong> menghendaki agar murid-murid-Nya mengerti meskipun Ia telah membasuh<br />

kaki mereka, hal ini sekali-kali tidak mengurangi kebesaran-Nya. “Kamu menyebut Aku<br />

Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.” Dan<br />

karena Ia mahatinggi, diberikan-Nya faedah dan makna pada upacara itu. Tidak seorang pun<br />

ditinggikan seperti <strong>Kristus</strong>, dan meskipun demikian Ia menundukkan diri pada kewajiban<br />

yang paling hina. Supaya umat-Nya tidak akan disesatkan oleh sifat mementingkan diri<br />

yang terdapat dalam hati jasmani dan yang bertambah kuat oleh melayani diri sendiri,<br />

<strong>Kristus</strong> Sendiri memberikan teladan kerendahan hati. Ia tidak mau meninggalkan hal yang<br />

besar ini dalam tanggung jawab manusia. Ia memandang-Nya sangat penting, sehingga Ia<br />

Sendiri, Seorang yang sama dengan Allah, bertindak sebagai seorang hamba kepada muridmurid-Nya.<br />

Sementara mereka bertengkar untuk mendapat tempat tertinggi, Ia yang kepada-<br />

Nya setiap lutut akan bertelut, Ia yang layak disembah oleh malaikat-malaikat kemuliaan,<br />

menundukkan diri untuk membasuh kaki orang-orang yang memanggil Dia Tuhan. Ia<br />

membasuh kaki orang yang menyerahkan Dia.<br />

Dalam kehidupan dan pelajaran-pelajaran-Nya, <strong>Kristus</strong> telah mem-berikan suatu teladan<br />

yang sempurna tentang pelayanan yang tidak me-mentingkan diri yang berasal dari Allah.<br />

Allah tidak hidup bagi diri-Nya Sendiri. Oleh menciptakan dunia, dan oleh memeliharakan<br />

segala perkara, Ia senantiasa melayani orang-orang lain. “Bapamu yang di surga, yang<br />

menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan<br />

bagi orang benar dan orang yang tidak benar,” Mat. 5:45. Pelayanan yang ideal ini telah<br />

diamanatkan Allah kepada Anak-Nya. Yesus sudah diberikan untuk menuntun umat<br />

manusia agar oleh teladan-Nya Ia dapat mengajarkan apa artinya melayani. Segenap hidup<br />

Nya adalah di bawah hukum pelayanan. Ia melayani semua orang, menolong semua orang.<br />

Demikianlah Ia hidup sesuai dengan hukum Allah, dan oleh teladan-Nya menunjukkan<br />

bagaimana kita hams mentaatinya.<br />

Berkali-kali Yesus telah berusaha menegakkan prinsip ini di antara murid-murid-Nya.<br />

Ketika Yakobus dan Yohanes mengajukan permohonan untuk menjadi yang terbesar, Ia<br />

berkata, “Barang siapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi<br />

pelayanmu.” Mat. 20:26. Dalam kerajaan-Ku prinsip pilih kasih dan keunggulan tidak ada<br />

tempatnya. Satu-satunya kebesaran ialah kebesaran kerendahan hati. Satusatunya perbedaan<br />

terdapat dalam penyerahan pada pelayanan bagi orang lain. Sekarang setelah membasuh<br />

kaki murid-murid, Ia berkata. “Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu,<br />

511

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!