06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

tampaknya tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang harus mereka lakukan. Oleh bersikap<br />

diam mereka enggan merendahkan diri sendiri.<br />

Bagaimanakah dapat <strong>Kristus</strong> membawa jiwa-jiwa yang malang ini ke tempat di mana<br />

Setan pasti tidak akan mendapat kemenangan mereka? Bagaimanakah Ia dapat<br />

menunjukkan bahwa hanya dengan mengaku se-bagai murid tidak menjadikan mereka<br />

murid-Nya, atau memastikan kepada mereka suatu tempat dalam kerajaan-Nya?<br />

Bagaimanakah Ia dapat menunjukkan bahwa pelayanan yang penuh kasih, kerendahan yang<br />

sejati, itulah yang menentukan kebesaran sejati? Bagaimanakah harus Ia menyalakan kasih<br />

dalam hati mereka, dan memungkinkan mereka mengerti apa yang ingin diceritakan-Nya<br />

kepada mereka?<br />

Murid-murid tidak mengadakan usaha untuk melayani satu dengan yang lain. Yesus<br />

menunggu sesaat lamanya hendak melihat apa yang hendak mereka lakukan. Kemudian Ia,<br />

Guru Ilahi beranjak dari meja. Sambil mengesampingkan jubah luar yang dapat<br />

menghalangi gerakanNya, diambil-Nya sebuah handuk, dan diikatkan-Nya pada<br />

pinggangNya. Dengan perhatian yang penuh keheranan murid-murid meilhatnya, dan dalam<br />

ketenangan mereka menunggu hendak melihat apa yang akan terjadi berikutnya. “Kemudian<br />

Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu<br />

menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.” Perbuatan ini membuka<br />

mata murid-murid. Perasaan malu yang pahit dan perasaan kerendahan memenuhi hati<br />

mereka. Memeka mengerti teguran yang tidak diucapkan itu, dan melihat diri sendiri dalam<br />

suatu terang yang baru semata-mata.<br />

Demikianlah <strong>Kristus</strong> menyatakan kasih-Nya bagi murid-murid-Nya. Roh mereka yang<br />

mementingkan diri memenuhi Dia dengan kesusahan, tetapi Ia tidak mau’ berbantah-bantah<br />

dengan mereka mengenai kesulitan mereka Sebagai gantinya, Ia memberi mereka suatu<br />

teladan yang tidakpernah akan mereka lupakan. Kasih-Nya bagi mereka tidak mudah diganggu<br />

ataupun dipadamkan. Ia mengetahui bahwa Bapa telah memberi-kan segala perkara<br />

ke tangan-Nya, dan bahwa Ia datang dari Allah, dan kembali kepada Allah. Ia menyadari<br />

benar-benar akan Keilahian-Nya, tetapi Ia telah mengesampingkan mahkota kerajaan-Nya<br />

dan jubah raja, dan telah mengambil rupa seorang hamba. Salah satu perbuatan hidupNya<br />

yang terakhir di dunia ialah mengikat pinggang-Nya sebagai seorang hamba, dan melakukan<br />

tugas seorang hamba.<br />

Sebelum Paskah Yudas telah bertemu kedua kalinya dengan para imam dan ahli Taurat,<br />

dan telah menyetujui perjanjian untuk menyerahkan Yesus ke tangan mereka. Meskipun<br />

demikian sesudah .itu ia bergabung dengan murid-murid seakan-akan tidak bersalah sama<br />

sekali, dan menaruh perhatian dalam pekerjaan mengadakan persiapan bagi pesta itu.<br />

Murid-murid tidak mengetahui apa-apa tentang maksud Yudas. Yesus saja yang dapat<br />

membaca rahasianya. Meskipun demikian, Ia tidak membeberkan, kesalahannya. Yesus<br />

lapar bagi jiwanya. Ia merasakan baginya suatu beban sebagaimana yang dirasakan-Nya<br />

508

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!