06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

mengetahui bahwa orang Yunani tidak lama lagi akan melihat Dia di tempat yang tidak<br />

mereka impikan pada waktu itu. Mereka akan melihat Dia ditempatkan di sisi Barabas.<br />

seorang perampok dan pembunuh, yang akan dipilih untuk dilepaskan di hadapan Anak<br />

Allah. Mereka akan mendengar orang banyak itu, yang dipengaruhi oleh para imam dan<br />

penghulu, mengadakan pilihan mereka. Atas pertanyaan, “Jika begitu, apakah yang harus<br />

kuperbuat dengan Yesus, yang disebut <strong>Kristus</strong>?” jawaban akan diberikan. “Ia harus<br />

disalibkan.” Mat. 27:22. Oleh mengadakan perdamaian bagi dosa manusia, <strong>Kristus</strong><br />

mengetahui bahwa kerajaan-Nya akan disempurnakan, dan akan meluas ke seluruh dunia. Ia<br />

akan bekerja sebagai Yang Memulihkan, dan Roh-Nya akan menang. Seketika lamanya Ia<br />

memandang ke masa depan, dan mendengar suara yang memasyhurkan di segala penjuru<br />

dunia, “Lihatlah Anak Domba Allah., yang menghapus dosa dunia.” Yoh. 1:29. Pada orangorang<br />

asing ini Ia melihat janji adanya panen yang besar, bila dinding penyekat antara orang<br />

Yahudi dan orang kafir akan dirubuhkan dan segala bangsa, bahasa, dan kaum harus<br />

mendengar kabar keselamatan. Harapan akan hal ini, dan terlaksananya harapan-Nya,<br />

diungkapkan dalam perkataan, “Telah tiba saatnya Anak Manusia dipermuliakan.” Tetapi<br />

cara yang dalamnya pemuliaan ‘ni harus terjadi tidak pernah hilang dari pikiran <strong>Kristus</strong>.<br />

Pengumpulan orang kafir akan mengikuti kematian-Nya yang sudah hampir. Hanya oleh<br />

kematian-Nya dunia dapat diselamatkan. Laksana sebutir gandum, Anak Manusia harus<br />

dicampakkan ke tanah dan mati dan dikuburkan sampai hilang dari pandangan; tetapi Ia<br />

harus hidup kembali.<br />

<strong>Kristus</strong> menunjukkan masa depan-Nya, melukiskannya dengan perkara-perkara dari<br />

alam, agar murid-murid dapat mengerti. Hasil tugasNya yang sebenarnya harus dicapai oleh<br />

kematian-Nya. “Yesus berkata: “Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam<br />

tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak<br />

buah.” Bila biji gandum itu jatuh ke tanah dan mati, bertunaslah biji itu, dan berbuah.<br />

Demikian juga kematian <strong>Kristus</strong> akan menghasilkan buah bagi kerajaan Allah. Sesuai<br />

dengan hukum dunia tumbuh-tumbuhan, hidup harus diakibatkan oleh kematian-<br />

Nya. Mereka yang mengusahakan tanah selalu mempunyai gambaran di hadapannya. Tahun<br />

demi tahun manusia memelihara persediaan gan-dumnya dengan tampaknya membuangkan<br />

bagian yang terpilih. Untuk sementara waktu benih itu tersembunyi di bawah alur, dijaga<br />

oleh Tuhan. Kemudian kelihatanlah kecambah, kemudian mayangnya, akhirnya butir<br />

gandum yang sepenuh-penuhnya di dalam mayang itu. Tetapi perkembangan ini tidak dapat<br />

terjadi kecuali gandum itu ditanamkan sampai hilang dari pandangan, tersembunyi, dan<br />

tampaknya sudah hilang sama sekali.<br />

Benih yang ditanamkan di dalam tanah menghasilkan buah, dan seba-liknya benih itu<br />

ditanamkan. Demikianlah panen itu dilipatgandakan. Demikianlah kematian <strong>Kristus</strong> di salib<br />

Golgota akan menghasilkan buah kepada hidup yang kekal. Renungan tentang pengorbanan<br />

ini akan menjadi kemuliaan bagi mereka yang sebagai buahnya, akan hidup sepanjang abadabad<br />

yang kekal.<br />

488

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!