06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

“Celakalah kamu hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kami. orang-orang<br />

munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang<br />

terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan<br />

kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.” Dalam perkataan ini<br />

<strong>Kristus</strong> sekali lagi mempersalahkan penyalahgunaan kewajiban yang suci. Kewajiban itu<br />

sendiri tidak dikesampingkan-Nya. Sistem pembakaran persepuluhan sudah ditentukan oleh<br />

Allah, dan sudah dipelihara sejak zaman terdahulu. Abraham, bapa orang yang setia,<br />

membayar persepu-luhan dari segala sesuatu yang dimilikinya. Penghulu-penghulu Yahudi<br />

mengakui kewajiban membayar persepuluhan, dan hal ini benar adanya; tetapi mereka tidak<br />

membiarkan orang banyak melaksanakan keyakinan mereka sendiri akan kewajiban.<br />

Peraturan sewenang-wenang dikeluarkan untuk setiap perkara. Tuntutan itu sudah menjadi<br />

sangat sulit se hingga tidak mungkin dipenuhi. Tidak seorang pun mengetahui bila<br />

kewajiban mereka dipenuhi. Sebagaimana keadaannya pada waktu dibe-rikan Allah, sistem<br />

itu benar dan masuk di akal; tetapi imam-imam dan rabi-rabi telah menjadikannya suatu<br />

beban yang meletihkan.<br />

Segala sesuatu yang diperintahkan Allah penting adanya <strong>Kristus</strong> mengakui pembayaran<br />

persepuluhan sebagai suatu kewajiban, tetapi Ia menunjukkan bahwa hal ini tidak dapat<br />

memaafkan kelalaian terhadap kewajiban yang lain. Orang Farisi sangat teliti dalam<br />

pembayaran per-sepuluhan dari daun-daunan di kebun, seperti selasih, adas manis dan<br />

jintan; bahan-bahan ini tidak mahal bagi mereka, dan hal ini memberi mereka julukan orang<br />

yang teliti dan suci. Pada saat yang sama larangan mereka yang tidak berguna menindas<br />

orang banyak dan merusakkan kehormatan terhadap sistem yang suci yang telah ditentukan<br />

Allah sendiri. Mereka memenuhi pikiran manusia dengan perbedaan yang remeh dan<br />

membalikkan perhatian mereka dari kebenaran yang penting. Hal ihwal yang terlebih wajib<br />

di dalam Taurat, seperti keadilan, kemurahan, dan kebenaran dilalaikan. “Inilah,” kata<br />

<strong>Kristus</strong>, “yang patut diperbuat, dan yang lain itu pun jangan diabaikan.”<br />

Hukum yang lain telah diputarbalikkan oleh rabi-rabi dalam keadaan seperti itu. Dalam<br />

petunjuk yang diberikan kepada Musa dilarang memakan makanan yang haram.<br />

Penggunaan daging babi, serta daging binatang-binatang lainnya, dilarang karena mungkin<br />

memenuhi darah dengan sampah dan memendekkan hidup Tetapi orang Farisi tidak<br />

membiarkan larangan ini sebagaimana yang diberikan Allah kepada mereka. Mereka<br />

mengadakan sikap keterlaluan yang tak dapat dibenarkan. Antara lain orang-orang dituntut<br />

menyaring semua air yang digunakan, agar jangan air itu mengandung serangga yang paling<br />

kecil sekalipun, yang dapat digolongkan dengan binatang haram. Yesus, yang menunjukkan<br />

perbedaan yang mencolok antara ketelitian dalam perkara-perkara kecil dengan besarnya<br />

dosa-dosa mereka yang sebenarnya, berkata kepada orang Farisi, “Hai kamu pemimpinpemimpin<br />

buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di<br />

dalamnya kamu telan.”<br />

482

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!