06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

itu. Roh yang tidak memen-tingkan diri serta iman seperti anak kecil inilah yang dapat<br />

pujian dari Juruselamat.<br />

Di antara orang miskin banyak sekali ingin menunjukkan syukur mereka kepada Allah<br />

karena anugerah dan kebenaran-Nya. Mereka ingin sekali turut mengambil bagian dengan<br />

saudara-saudara yang lebih makmur dalam menyokong pekerjaan-Nya. Jiwa-jiwa ini jangan<br />

hendaknya ditolak. Biarkanlah mereka menabung uang mereka ke dalam bank surga. Jika<br />

diberikan dari hati yang dipenuhi dengan kasih bagi Allah, uang yang tampaknya tidak<br />

berarti ini menjadi pemberian yang disucikan, persembanan yang tidak ternilai harganya,<br />

yang disambut Allah dengan senyum dan diberkati-Nya.<br />

Ketika Yesus mengatakan tentang janda itu. Ia “sudah memberi lebih daripada semua<br />

orang itu,” perkataan-Nya benar adanya, bukan saja tentang motif, melainkan tentang akibat<br />

pemberiannya. “Uang dua peser” telah membawa ke dalam perbendaharaan Allah suatu<br />

jumlah uang yang jauh lebih besar daripada sumbangan orang Yahudi yang kaya. Pengaruh<br />

pemberian yang kecil itu sudah menjadi bagaikan suatu sungai, yang kecil saja pada<br />

mulanya, tetap makin lebar dan makin dalam sementara sungai itu mengalir sepanjang<br />

zaman Dalam seribu jalan pemberian tu telah menyumbang untuk meringankan tanggungan<br />

orang miskin serta penyebaran Injil. Teladannya dalam hal pengorbanan diri telah<br />

mempengaruhi dan mempengaruhi kembali beribu-ribu hati di tiap negeri dan di tiap zaman.<br />

Hal itu telah menarik perhatian orang kaya dan orang miskin, dan persembahan mereka<br />

telah mempertinggi nilai pemberiannya. Berkat Allah ke atas uang janda itu telah<br />

menjadikannya sumber dari hasil yang besar. Demikian juga halnya dengan setiap<br />

pemberian yang diberikan dan setiap perbuatan yang dilakukan dengan kerinduan yang<br />

sungguh-sungguh untuk kemuliaan Allah. Hal ini dihubungkan dengan maksud yang Maha<br />

Kuasa. Akibatnya untuk kebaikan tidak dapat diukur oleh seorang pun.<br />

Juruselamat melanjutkan pengaduan-Nya tentang ahli Taurat dan orang Farisi:<br />

“Celakalah kamu hai pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu<br />

tidak sah; tetap* bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat Hai kamu orangorang<br />

bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang<br />

menguduskan emas itu?” Dan lagi katamu, “Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah;<br />

tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat. Hai kamu<br />

orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan<br />

persembahan itu?” Imam-imam menafsirkan tuntutan Allah sesuai dengan ukuran mereka<br />

yang keliru dan picik. Mereka memberanikan diri untuk menerangkan atau membandingkan<br />

berbagai-bagai dosa, meremehkan beberapa dosa, dan memperlakukan yang lain yang<br />

mungkin kurang berarti sebagai dosa yang tidak dapat dimaafkan. Karena pertimbangan<br />

uang kadang-kadang mereka memaafkan orang-orang dari sumpah. Dan untuk uang yang<br />

besar jumlahnya kadang-kadang mereka mengabaikan kejahatan yang hebat. Pada saat yang<br />

sama para imam dan penghulu ini dalam hal lain mengumumkan hukuman yang berat atas<br />

pelanggaran yang tidak berarti.<br />

481

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!