06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Mata-mata itu telah mengharapkan Yesus menjawab pertanyaan me-reka secara<br />

langsung, dalam suatu cara atau yang lain. Sekiranya Ia me-ngatakan, Tidak patut<br />

membayar uang upeti kepada Kaisar, Ia akan di-laporkan kepada pemerintah Roma, dan<br />

ditahan karena membangkitkan pemberontakan. Tetapi sekiranya Ia mengatakan bahwa<br />

patut membayar uang upeti, mereka merencanakan hendak menuduh Dia kepada orang<br />

banyak karena menentang hukum Allah. Sekarang mereka merasa diri sendiri gagal dan<br />

dikalahkan. Rencana mereka dikacaukan. Cara yang ringkas dalam menjawab pertanyaan<br />

mereka menyebabkan mereka tidak dapat mengatakan apa-apa lagi.<br />

Jawab <strong>Kristus</strong> bukannya jawab untuk menghindar, melainkan suatu jawab yang terus<br />

terang atas pertanyaan itu. Sambil memegang mata uang Roma di tangan-Nya, yang di<br />

atasnya tertera hama dan gambar Kaisar, Ia menyatakan bahwa karena mereka tinggal di<br />

bawah perlindungan kuasa Roma, mereka harus memberikan kepada kekuasaan itu<br />

sokongan yang dituntutnya, selama kekuasaan ini tidak bertentangan dengan kewajiban<br />

yang lebih tinggi. Tetapi sementara tunduk pada undangundang negara dengan damai,<br />

mereka harus memberikan kesetiaan mereka yang utama kepada Allah setiap saat.<br />

Perkataan Juruselamat, “Berikanlah ... kepada Allah apa yang wajib kamu berikan<br />

kepada Allah,” merupakan suatu tempelakan yang keras terhadap orang Yahudi yang<br />

bersekongkol itu. Sekiranya mereka telah memenuhi kewajiban mereka kepada Allah<br />

dengan setia, mereka tidak akan menjadi suatu bangsa yang pecah, takluk kepada kekuasaan<br />

asing. Tidak ada panji Roma akan berkibar di Yerusalem, tidak ada pengawal Roma akan<br />

berdiri di pintu gerbangnya, tidak ada pemerintah Roma akan memerintah di dalam pagar<br />

temboknya. Bangsa Yahudi pada saat itu sedang membayar hukuman karena<br />

kemurtadannya dari Allah.<br />

Ketika orang Farisi mendengar jawab <strong>Kristus</strong>, “Heranlah mereka itu, dan meninggalkan<br />

Yesus.” Ia telah menempelak kepura-puraan dan kecongkakan mereka, dan dalam berbuat<br />

demikian Ia telah menyatakan suatu prinsip yang besar, suatu prinsip yang menjelaskan<br />

batas-batas kewajiban manusia kepada pemerintahan sipil serta kewajibannya kepada Allah.<br />

Dalam pikiran banyak orang suatu pertanyaan yang sukar sulit sudah dibereskan. Sejak saat<br />

itu mereka berpegang pada prinsip yang benar. Dan meskipun banyak orang pergi dengan<br />

perasaan tidak puas, namun mereka melihat bahwa prinsip yang menjadi dasar pertanyaan<br />

itu sudah dikemukakan dengan jelas, dan mereka keheran-heranan melihat kesanggupan<br />

<strong>Kristus</strong> untuk melihat secara jauh.<br />

Tidak lama sesudah orang Farisi didiamkan, datanglah orang Saduki dengan pertanyaan<br />

mereka yang cerdik. Kedua belah pihak itu sangat bertentangan paham satu dengan yang<br />

lain. Orang Farisi sangat bergantung pada tradisi. Mereka sangat teliti dalam upacara secara<br />

lahiriah, rajin dalam mencuci, berpuasa dan berdoa panjang-panjang, dan bersifat suka<br />

menunjukkan pemberian derma. Tetapi <strong>Kristus</strong> menyatakan bahwa mereka meniadakan<br />

hukum Allah oleh mengajarkan ajaran hukum manusia. Sebagai suatu golongan mereka<br />

469

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!