06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

rendah, mempunyai bagian mereka dalam pengalaman setiap orang berdosa. Kecuali ia<br />

bertobat, nasib yang diramalkannya akan dialaminya sendiri.<br />

Bab 66 Pertentangan<br />

PARA imam dan penghulu telah mendengarkan dengan tenang atas teguran <strong>Kristus</strong><br />

yang tajam itu. Mereka tidak dapat membantah tuduhan-Nya. Tetapi mereka malah lebih<br />

nekad hendak menjebak Dia, dan dengan maksud ini mereka mengutus mata-mata kepada-<br />

Nya, “yang berlaku seolah-olah orang jujur, supaya mereka dapat menjerat-Nya dengan<br />

suatu pertanyaan dan menyerahkan-Nya kepada wewenang dan kuasa wali negeri.” Mereka<br />

tidak mengutus orang Farisi yang tua yang sudah sering dijumpai Yesus, melainkan orangorang<br />

muda, yang bersemangat dan rajin dan yang pada hemat mereka tidak dikenal oleh<br />

<strong>Kristus</strong>. Orangorang ini ditemani oleh orang-orang Herodian tertentu, yang harus<br />

mendengar perkataan <strong>Kristus</strong>, agar mereka dapat bersaksi melawan Dia pada waktu Ia<br />

diadili. Orang Farisi dan orang Herodian pernah bermusuhan keras, tetapi kini mereka<br />

bersatu dalam permusuhan terhadap <strong>Kristus</strong>.<br />

Orang Farisi sudah pernah menjadi gusar karena dipaksa oleh orang Roma membayar<br />

upeti. Mereka beranggapan bahwa pembayaran upeti berlawanan dengan hukum Allah.<br />

Sekarang mereka melihat kesempatan untuk memasang jerat bagi Yesus. Mata-mata datang<br />

kepada-Nya, dan dengan berpura-pura ikhlas seakan-akan ingin mengetahui kewajiban<br />

mereka berkata, “Guru, kami tahu, bahwa segala perkataan dan pengajaran-Mu benar dan<br />

Engkau tidak mencari muka melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah. Apakah kami<br />

diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?”<br />

Perkataan, “Kami tahu bahwa Engkau adalah seorang yang jujur mengajar jalan Allah,”<br />

sekiranya mereka memang ikhlas, sungguh meru-pakan suatu pengakuan yang luar biasa.<br />

Tetapi perkataan itu diucapkan untuk menipu, meskipun demikian kesaksian mereka benar<br />

adanya. Orang Farisi memang mengetahui bahwa <strong>Kristus</strong> mengatakan dan meng-ajarkannya<br />

dengan hati yang tulus, dan dengan kesaksian mereka sendiri mereka akan<br />

dihakimkan. Mereka yang mengajukan pertanyaan kepada Yesus berpendapat bah-wa<br />

mereka sudah menyamarkan mat mereka secukupnya, tetapi Yesus membaca hati mereka<br />

sebagai sebuah buku terbuka, dan menyatakan kepura-puraan mereka. “Mengapa kamu<br />

mencobai Aku?” kata-Nya; de-ngan demikian memberi mereka suatu tanda yang tidak<br />

mereka minta, dengan menunjukkan bahwa Ia telah membaca maksud mereka yang<br />

tersembunyi. Mereka malah lebih bingung lagi ketika Ta menambahkan; “Tunjukkanlah<br />

kepada-Ku satu dinar.” Mereka membawanya, dan Ia menanyakan kepada mereka, “Gambar<br />

dan tulisan siapakah ada padanya? Jawab mereka: ‘Gambar dan tulisan Kaisar!’ Sambil<br />

menunjuk pada cap di atas mata uang itu, Yesus berkata, ‘Kalau begitu, berikanlah kepada<br />

Kaisarapa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu<br />

berikan kepada Allah. ”<br />

468

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!