06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

kesempatan itu dengan mengemukakan kepada mereka keadaan mereka yang sebenarnya,<br />

sambil menambahkan beberapa amaran kepada banyak hal yang sudah diberikan.<br />

“Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua orang anak laki-laki.<br />

Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam<br />

kebun anggur. Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada<br />

anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi<br />

kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan<br />

kehendak bapanya?”<br />

Pertanyaan yang tiba-tiba ini mengagetkan para pendengar-Nya. Mereka telah<br />

mengikuti perumpamaan itu dengan saksama, dan sekarang dengan serta merta menjawab<br />

“Yang kedua itu.” Sambil menatap mereka, Yesus menjawab dalam nada yang keras dan<br />

sungguh-sungguh, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa pemungut cukai dan<br />

perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam kerajaan Allah.<br />

Karena Yohanes sudah datang kepadamu untuk menunjukkan jalan kebenaran, dan kamu<br />

tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan<br />

sundal percaya kepadanya.”<br />

Para imam dan penghulu tidak dapat berbuat apa-apa selain dari memberi jawab yang<br />

benar atas pertanyaan <strong>Kristus</strong>, dan dengan demikian Ia mendengar pendapat mereka yang<br />

mengatakan anak yang kedua. Anak ini melambangkan pemungut cukai, mereka yang<br />

dihinakan dan dibenci oleh orang Farisi. Para pemungut cukai sudah sangat bejat akhlaknya.<br />

Sesungguhnya mereka adalah pelanggar hukum Allah, menunjukkan dalam kehidupa<br />

mereka suatu penolakan yang mutlak terhadap tuntutan-Nya. Mereka tidak berterima kasih<br />

dan tidak suci; ketika diminta pergi bekerja di kebun anggur Tuhan, mereka memberikan<br />

penolakan yangmenghina Tetapi ketika Yohanes datang, mengkhotbahkan pertobatan dan<br />

baptisan, orang-orang Farisi menerima pekabarannya dan dibaptiskan.<br />

Anak yang pertama melambangkan para pemuka bangsa Yahudi. Be-berapa dari orang<br />

Farisi telah bertobat dan menerima baptisan Yohanes, tetapi pemimpin-pemimpin itu tidak<br />

mau mengakui bahwa ia datang dari Allah. Amaran dan tegurannya tidak menuntun mereka<br />

kepada pembaruan. Mereka “menolak maksud Allah terhadap airi mereka, karena mereka<br />

tidak mau dibaptis oleh Yohanes.” Luk. 7:30. Mereka meremehkan pekabarannya.<br />

Sebagaimana halnya dengan anak, yang pertama, yang ketika dipanggil, berkata, “Baik,<br />

bapa,” tetapi tidak pergi, imamimam dan penghulu-penghulu mengaku mau menurut, tetapi<br />

dalam perbuatan yang sebenarnya mereka tidak menurut. Mereka berpura-pura sangat tekun<br />

beragama, mereka mengaku menurut hukum Allah, tetapi mereka hanya menunjukkan suatu<br />

penurutan yang palsu. Para pemungut cukai dituduh dan dihujat oleh orang Farisi sebagai<br />

orang yang tidaK beriman, tetapi mereka menunjukkan oleh iman dan perbuatan mereka<br />

bahwa mereka akan masuk ke dalam kerajaan surga mendahului orangorang yang merasa<br />

462

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!