06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

mereka sendiri oleh enggan melayani orang lain. Harta benda kebenaran yang telah<br />

diamanatkan Allah kepada mereka, tidak mereka berikan kepada dunia. Pada pohon yang<br />

tidak berbuah itu mereka dapat membaca dosa serta hukumannya. Dalam keadaan layu oleh<br />

kutuk yang diucapkan Juruselamat, berdiri dalam keadaan kering sampai ke akarnya, pohon<br />

ara itu menunjukkan apa yang akan terjadi pada bangsa Yahudi bila rahmat Allah ditarik<br />

dan mereka. Karena enggan membagikan berkat, mereka tidak lagi akan menerimanya.<br />

Tuhan berkata, “Aku membinasakan engkau, hai Israel.” Hos. 13-0.<br />

Amaran itu berlaku untuk segala masa. Tindakan <strong>Kristus</strong> dalam me-ngutuki pohon yang<br />

telah diciptakan dengan kuasa-Nya sendiri itu berdiri sebagai amaran kepada semua jemaat<br />

dan kepada semua orang Kristen. Tidak seorang pun dapat hidup sesuai dengan hukum<br />

Allah tanpa melayani orang lain. Tetapi banyak orang tidak hidup sesuai dengan kehidupan<br />

<strong>Kristus</strong> yang berkemurahan serta tidak mementingkan diri. Ada orang yang menganggap<br />

diri mereka orang Kristen yang istimewa, tidak mengerti apa yang termasuk dalam<br />

pelayanan bagi Allah. Mereka me-rencanakan dan belajar untuk menyenangkan diri sendiri<br />

saja. Mereka bertindak hanya untuk kepentingan diri sendiri. Waktu berharga bagi mereka<br />

hanya kalau mereka dapat mengumpulkan bagi diri sendiri. Dalam segala persoalan<br />

kehidupan inilah yang menjadi tujuan mereka. Bukannya untuk orang lain melainkan<br />

mereka bekerja untuk diri sendiri saja. Allah menciptakan mereka supaya hidup dalam dunia<br />

di tempat mana pelayanan yang tidak mementingkan diri harus dilakukan. Ia merencanakan<br />

mereka untuk menolong sesama manusia dalam segala cara yang mungkin dilakukan. Tetapi<br />

perasaan diri sendiri terlalu besar, sehingga mereka tidak dapat melihat sesuatu yang lain.<br />

Mereka tidak mengadakan hubungan dengan kemanusiaan. Mereka yang hidup untuk diri<br />

sendiri adalah seperti pohon ara itu, yang mengadakan setiap kepurapuraan tetapi tidak<br />

berbuah. Mereka mengadakan Derbaktian sekadar rupa, tetapi tanpa pertobatan atau iman.<br />

Mereka mengaku menghormati hukum Allah, tetapi penurutan kurang. Mereka berkata-kata,<br />

tetapi tidak berbuat. Dalam hukuman yang diucapkan terhadap pohon ara, <strong>Kristus</strong><br />

menunjukkan betapa jijik pada pemandangan mata-Nya kepura-puraan yang sia-sia itu. Ia<br />

menyatakan bahwa orang yang berbuat dosa terangterangan tidak lebih besar kesalahannya<br />

kalau dibandingkan dengan seorang yang mengaku menyembah Allah, tetapi tidak<br />

mengeluarkan buah bagi kemuliaan-Nya.<br />

Perumpamaan tentang pohon ara, yang diucapkan sebelum kunjungan <strong>Kristus</strong> ke<br />

Yerusalem, mempunyai hubungan langsung dengan pelajaran yang diajarkan-Nya dalam<br />

mengutuki pohon yang tidak berbuah. Untuk pohon yang tidak berbuah dalam<br />

perumpamaan itu, tukang kebun memo-hon, Biarkanlah pohon itu tahun ini, sampai saya<br />

menggali sekelilingnya dan memupukinya; dan kalau pohon itu berbuah, baiklah, tetapi jika<br />

tidak, maka bolehlah tuan tebang. Lebih banyak perawatan harus diberikan pada pohon yang<br />

tidak berbuah. Pohon itu harus mendapat kesempatan. Tetap’ kalau pohon itu tetap dalam<br />

keadaan tidak berbuah tidak suatu pun dapat meluputkannya dari kebinasaan. Dalam<br />

perumpamaan itu hasil pekerjaan tukang kebun tidak diramalkan. Itu bergantung pada orang<br />

454

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!