06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

bahwa demikianlah Mesias harus datang kepada kerajaan-Nya. Segera setelah Ia duduk di<br />

atas keledai itu kedengaranlah sorak sorai kemenangan yang gemuruh bunyinya. Orang<br />

banyak menyambut Dia sebagai Mesias, Raja mereka. Kini Yesus menerima penghormatan<br />

yang belum pernah diperkenankan-Nya sebelumnya, dan murid-murid menerimanya sebagai<br />

suatu bukti bahwa harapan mereka yang menggembirakan itu hams diwujudkan dengan<br />

jalan melihat Dia didudukkan di atas takhta. Orang banyak diyakinkan bahwa<br />

saat pembebasan mereka sudah dekat. Dalam khayalan mereka melihat tentara Roma diusir<br />

dari Yerusalem, dan orang Israel sekali lagi menjadi suatu bangsa yang merdeka. Semua<br />

orang bergembira dan penuh kegairahan, orang banyak berlomba-lomba menghormati Dia.<br />

Mereka tidak dapat menunjukkan kebesaran dan keindahan secara lahir, tetapi mereka<br />

menyembah Dia dengan hati yang gembira. Mereka tidak sanggup mempersembahkan<br />

kepada-Nya pemberian yang mahal, tetapi mereka menghamparkan jubah mereka sebagai<br />

permadani di atas jalan-Nya, dan mereka juga menyebarkan cabang-cabang zaitun dan<br />

pohon kurma yang penuh daun dijalan. Mereka dapat memimpin pawai kemenangan tanpa<br />

ukuran kerajaan, tetapi mereka menebang dahan-dahan pohon kurma yang terentang, yakni<br />

lambang kemenangan alam, dan melambai-lambaikannya tinggi-tinggi dengan sorak hosana<br />

yang nyaring.<br />

Sementara mereka meneruskan perjalanan itu, orang banyak terusmenerus bertambah<br />

banyak oleh mereka yang telah mendengar kedatangan Yesus segera menggabungkan diri<br />

dalam pawai itu. Para penonton tak purus-putusnya masuk di antara orang banyak itu, dan<br />

menanyakan. Siapakah ini? Apakah makna segala kegaduhan ini? Mereka semuanya sudah<br />

mendengar tentang Yesus, dan mengharapkan Dia pergi ke Yerusalem; tetapi mereka pun<br />

mengetahui bahwa sampai saat itu Ia telah mengecewakan segala usaha untuk menaikkan<br />

Dia ke atas takhta, dan mereka sangat heran ketika mengetahui bahwa inilah Dia. Mereka<br />

berpikir apakah gerangan yang telah mengadakan perubahan ini dalam Dia yang telah<br />

menyatakan bahwa kerajaan-Nya bukannya dari dunia.<br />

Pertanyaan mereka didiamkan oleh sorak kemenangan. Berkali-kali sorak kemenangan<br />

itu diulangi orang banyak yang penuh kerinduan, sorak itu disambut orang banyak dari jauh,<br />

dan digemakan dari bukit-bukit dan lembah-lembah di sekelilingnya. Dan sekarang orang<br />

banyak dari Yerusalem menggabungkan diri dalam pawai itu. Orang banyak yang<br />

berkumpul untuk mengunjungi Paskah, pergi menyambut Yesus. Mereka menghormati Dia<br />

dengan melambaikan cabang-cabang pohon kurma dan menyanyikan nyanyian suci. Imamimam<br />

di Bait Suci membunyikan nafiri untuk upacara malam, tetapi hanya sedikit yang menyambutnya,<br />

para penghulu berbicara satu dengan yang lain dalam ketakutan. “Lihatlah,<br />

seluruh dunia datang mengikuti Dia.”<br />

Belum pernah sebelumnya dalam hidup-Nya di dunia ini Yesus meng-izinkan arakarakan<br />

seperti itu. Dengan jelas la melihat lebih dulu apa akibatnya. Hal itu akan membawa<br />

Dia ke salib. Tetapi Ia bermaksud me-nunjukkan diri-Nya kepada khalayak ramai sebagai<br />

Penebus. Ia ingin menarik perhatian kepada korban yang akan menyempurnakan tugasNya<br />

443

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!