06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Majus itu belum menyelami rencana Herodes terhadap diri Yesus. Setelah maksud<br />

perjalanan mereka tercapai, mereka bersiap-siap untuk kembali ke Yerusalem, bermaksud<br />

hendak memberitahukan kepadanya hasil perjalanan mereka itu. Akan tetapi dalam sebuah<br />

mimpi mereka mendapat sebuah kabar Ilahi yang menasihatkan supaya jangan lagi<br />

mengadakan hubungan lebih lanjut dengan dia. Dengan menghindari Yerusalem,<br />

berangkatlah mereka kembali ke negerinya melalui suatu jalan lain.<br />

Demikianlah juga Yusuf mendapat amaran supaya melarikan diri ke Mesir bersama<br />

Maria dan anak itu. Maka kata malaikat itu, “Tinggallah di sana sampai aku memberitahu<br />

kepadamu, karena Herodes mencari jalan hendak membunuh Anak itu.” Yusuf menurut<br />

tanpa bertangguh, dan berangkat berjalan pada malam hari supaya lebih aman. Dengan<br />

perantaraan orang Majus itu, Allah telah membangunkan perhatian bangsa Yahudi terhadap<br />

kelahiran Putra-Nya. Penyelidikan mereka di Yerusalem, perhatian umum yang<br />

dibangkitkan, dan bahkan kecemburuan hati Herodes itu, yang meminta secara paksa<br />

perhatian imamimam dan rabi-rabi mengerahkan pikiran kepada nubuatan-nubuatan tentang<br />

Mesias, dan kepada peristiwa besar yang baru saja terjadi.<br />

Setan sudah bertekad hendak menyembunyikan terang Ilahi itu dari dunia, maka<br />

digunakannyalah segala tipu dayanya yang paling licik untuk membinasakan Juruselamat.<br />

Akan tetapi Ia yang tidak pernah mengantuk atas tidur itu, selamanya menunggui Putra-Nya<br />

yang tercinta itu. Ia yang dahulukala telah menghujankan manna dari surga bagi bani Israel,<br />

dan yang telah memberi Elia makan pada waktu bala kelaparan itu, menyediakan di sebuah<br />

negeri kafir suatu perlindungan bagi Maria dan Yesus anak bayi itu. Maka oleh pemberian<br />

orang Majus yang datang dari suatu negeri kafir itu, Tuhan mencukupkan kebutuhan untuk<br />

perjalanan ke Mesir dan penumpangan di sebuah negeri orang asing.<br />

Orang Majus itulah yang termasuk golongan orang yang pertama menyambut Penebus.<br />

Pemberian mereka itulah yang pertama diletakkan di kaki-Nya. Maka dengan pemberian itu,<br />

alangkah mulianya pekerjaan yang telah mereka lakukan! Persembahan yang diberikan<br />

dengan hati yang penuh kasih, Allah suka menghormatinya, serta memberinya kegunaan<br />

yartg paling tinggi dalam pelayanan bagi-Nya. Kalau kita sudah memberikan hati kita<br />

kepada Yesus niscaya kita juga akan membawa segala persembahan kita kepada-Nya. Emas<br />

dan perak kita, harta benda duniawi kita yang termahal, segala karunia pikiran dan rohani<br />

yang tertinggi nilainya yang ada pada kita, akan kita serahkan dengan limpahnya kepada Dia<br />

yang mengasihi kita dan yang telah menyerahkan diri-Nya sendiri bagi kita.<br />

Herodes di Yerusalem dengan tidak sabar lagi menunggu pulangnya orang Majus itu.<br />

Dengan berlalunya waktu dan mereka itu tidak kunjung muncul juga, bangkitlah<br />

kecurigaannya. Keengganan rabi-rabi untuk menunjukkan tempat kelahiran Mesias<br />

tampaknya menunjukkan bahwa mereka sudah mencium bau rencananya, dan bahwa orang<br />

Majus itu telah dengan sengaja menghindari dia. Pikiran itu menggeramkan hatinya. Tipu<br />

daya sudah gagal, tetapi kekerasan masih dapat digunakan. Ia akan mengadakan sebuah<br />

37

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!