06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Simon, tuan rumah, telah dipengaruhi dengan kutik ‘r udas terhadap pemberian Maria,<br />

dan ia heran melihat perilaku Yesus. Kesombongan Farisinya dihinakan. Ia mengetahui<br />

bahwa kebanyakan dari tamu-tamunya sedang memandang kepada <strong>Kristus</strong> dengan sikap<br />

tidak percaya dan kurang senang. Simon berkata dalam hatinya, Jika la ini nabi, tentu Ia<br />

tahu siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya, perempuan itu adalah<br />

seorang berdosa.”<br />

Oleh menyembuhkan Simon dari penyakit kusta, <strong>Kristus</strong> telah menye-lamatkan dia dari<br />

kematian. Tetapi sekarang Simon meragukan apakah Juruselamat itu memang seorang nabi.<br />

Karena <strong>Kristus</strong> memperkenankan perempuan ini menekati-Nya, karena Ia tidak menampik<br />

dia dengan sikap marah sebagai seorang yang dosanya terlalu besar untuk diampuni, karena<br />

Ia tidak menunjukkan bahwa la menyadari perempuan itu telan jatuh, maka Simon pun<br />

tergoda untuk berpikir bahwa Ia bukan seorang nabi. Ia beranggapan bahwa Yesus tidak<br />

mengetahui apa-apa tentang perempuan ini yang terlalu bebas dalam perbuatannya, kalau<br />

tidak Ia tidak akan mengizinkan dia menjamah-Nya.<br />

Tetapi karena Simon tidak mengenal Allah dan <strong>Kristus</strong>, maka ia pun berpikir demikian.<br />

Ia tidak menyadari bahwa Anak Allah harus bertindak menurut jalan Allah, dengan belas<br />

kasihan, kelemahlembutan, dan kemurahan. Jalan Simon tidak memperhatikan pelayanan<br />

Maria yang penuh rasa pertobatan itu. Tindakannya dalam hal mencium kaki <strong>Kristus</strong> dan<br />

mengurapi-Nya dengan minyak narwastu sangat menjengkelkan hati Simon yang keras itu.<br />

Ia berpendapat bahwa jika <strong>Kristus</strong> itu seorang nabi, Ia akan mengenal orang-orang berdosa<br />

dan menempelak mereka.<br />

Terhadap pikiran yang tidak diucapkan ini Juruselamat menjawab,“Simon, ada yang<br />

hendak Kukatakan kepadamu Ada dua orang yang berutang kepada seorang pelepas uang.<br />

Yang seorang berutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup<br />

membayar, maka ia menghapus utang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang<br />

terlebih mengasihi dia? Jawab Simon: “Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan<br />

utangnya. Kata Yesus kepadanya: Betul pendapatmu itu.”<br />

Sebagaimana yang diperbuat oleh Natan kepada Daud, <strong>Kristus</strong> me-nyembunyikan<br />

serangan-Nya yang berhasil itu dengan menggunakan pe-rumpamaan. Ia melemparkan<br />

kepada tuan rumah itu beban untuk meng-ucapkan hukuman ke atas dirinya sendiri. Simon<br />

telah memimpin wanita yang dicelanya sekarang ke dalam dosa. Ia telah diperlakukan<br />

dengan tidak baik olehnya. Dengan dua orang yang berutang dalam perumpamaan itu,<br />

Simon dan wanita itu digambarkan. Yesus tidak merencanakan untuk mengajarkan bahwa<br />

dua derajat kewajiban harus dirasakan oleh kedua orang itu, karena masing-masing berutang<br />

budi yang tidak pernah dapat dibayar kembali. Tetapi Simon merasa dirinya lebih benar<br />

daripada Maria, dan Yesus menghendaki agar ia melihat berapa besar dosanya yang<br />

sebenarnya. Ia hendak menunjukkan kepadanya bahwa dosanya lebih besar daripada dosa<br />

438

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!