06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

berpendapat bahwa tidak ada persembahan yang cukup berharga untuk menyatakan kasih<br />

dalam batin.<br />

Setelah mereka mengetahuinya kemudian, mereka pun mengerti tentang banyak perkara<br />

yang sebenarnya dapat mereka lakukan bagi Yesus sebagai pernyataan kasih dan terima<br />

kasih dari hati mereka, sementara mereka dekat kepada-Nya. Ketika Yesus tidak lagi<br />

bersama-sama dengan mereka, dan mereka sesungguhnya merasa sebagai domba-domba<br />

tanpa gembala, maka mulailah mereka melihat bagaimana mereka dapat menunjukkan<br />

perhatian kepada-Nya yang akan menggembirakan hatiNya. Mereka tidak lagi menyalahkan<br />

Maria, melainkan diri sendiri. Oh, kalau saja mereka dapat menarik kembali celaan mereka,<br />

serta anggapan mereka bahwa orang miskin lebih layak menerima pemberian itu daripada<br />

<strong>Kristus</strong>! Mereka sangat merasakan teguran itu ketika mereka mengeluarkan tubun Tuhan<br />

yang sudah dilukai itu dari kayu salib.<br />

Keperluan yang sama ternyata dalam dunia kita dewasa ini. Tetapi sangatlah sedikit<br />

orang yang menghargai betapa pentingnya <strong>Kristus</strong> bagi mereka. Sekiranya mereka telah<br />

menghargai-Nya, maka kasih Maria yang besar itu akan diungkapkan, dan pengurapan<br />

dengan minyak akan diberikan dengan bebasnya. Minyak yang mahal tidak akan dianggap<br />

suatu pemborosan. Tidak suatu pun akan dianggap terlampau maha* untuk diberikan kepada<br />

<strong>Kristus</strong>, tidak ada penyangkalan diri yang terlampau besar untuk ditanggung karena nama-<br />

Nya.<br />

Perkataan yang diucapkan, “Untuk apa pemborosan ini? membawa dengan jelas di<br />

hadapan <strong>Kristus</strong> korban terbesar yang pernah diadakan— pemberian diri-Nya sendiri<br />

sebagai pendamai bagi dunia yang hilang. Tuhan sangatlah dermawan kepada umat-Nya<br />

sehingga tentang Dia tidak dapat dikatakan bahwa sebenarnya Ia dapat berbuat lebih banyak<br />

lagi. Dalam memberikan Yesus, Allah memberikan segenap surga. Dari pandangan<br />

manusia, pengorbanan seperti itu merupakan suatu pemborosan yang tidak beralasan. Bagi<br />

pertimbangan manusia segenap rencana keselamatan merupakan suatu pemborosan<br />

kemurahan dan sumber tenaga. Penyangkalan diri serta pengorbanan segenap nati kita<br />

hadapi di manamana. Bala tentara surga tentu memandang dengan penuh keheranan pada<br />

umat manusia yang enggan diangkat derajatnya serta diperkaya dengan kasih yang tidak<br />

terhingga yang dinyatakan dalam <strong>Kristus</strong>. Mereka tentu berseru: Mengapa mengadakan<br />

pemborosan ini .<br />

Tetapi grafirat bagi dunia yang sudah hilang haruslah penuh, limpah, dan sempurna.<br />

Persembahan <strong>Kristus</strong> sungguh sangat limpah sehingga dapat mencapai setiap jiwa yang<br />

telah diciptakan Allah. Persembahan itu tidak dapat dibatasi sehingga tidak melebini jumlah<br />

orang yang mau menerima pemberian yang besar itu. Bukannya semua orang akan masuk<br />

surga; meskipun demikian rencana penebusan bukannya suatu pemborosan karena tidak<br />

dilaksanakannya segala sesuatu yang telah disediakan oleh kedermawanannya. Harus ada<br />

cukup dan untuk dicadangkan<br />

437

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!