06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Bab 61 Zakheus<br />

DALAM perjalanan ke Yerusalem “Yesus masuk ke kota Yerikho.” Beberapa mil dari<br />

Yordan di sebelan barat lembah di mana terbentang suatu dataran, kota itu terletak di tengah<br />

kehijauan tropis dan keindahan yang melimpah. Dengan pohon-pohon kurma dan kebunkebun<br />

yang subur yang diairi dengan mata air yang tidak pernah kering, tempat itu berseri<br />

laksana permata zamrud di sekitar bukit-bukit batu kapur dan jurang-jurang yang sepi yang<br />

terdapat di antara Yerusalem dan kota di dataran itu<br />

Banyak kafilah dalam perjalanan mereka ke pesta itu melalui Yerikho. Kedatangan<br />

mereka selamanya merupakan suatu suasana pesta, tetapi sekarang suatu minat yang lebih<br />

dalam mengharukan orang banyak. Sudah diketahui bahwa Rabi Galilea yang belum berapa<br />

lama berselang membangkitkan Lazarus berada dalam rombongan orang banyak itu, dan<br />

meskipun sudah banyak didesas-desuskan bahwa imam-imam mempunyai rencana jahat,<br />

namun orang banyak ingin memberikan penghormatan kepada-Nya.<br />

Yerikho merupakan salah satu kota yang pada zaman dahulu diasing-kan bagi imanimam,<br />

dan pada saat ini banyak sekali imam bertempat tinggal di sana. Tetapi kota itu juga<br />

berpenduduk yang beraneka ragam tabiatnya. Kota itu merupakan pusat lalu lintas yang<br />

ramai, pegawaipegawai dan tentara Roma, serta orang-orang asing dari berbagai-bagai<br />

tempat terdapat di sana, sedangkan pengumpulan pajak menjadikannya tempat tinggal bagi<br />

banyak pemungut cukai.<br />

Sebagai “kepala pemungut cukai,” Zakheus orang Yahudi, dibenci oleh orang<br />

sekampungnya. Martabat dan kekayaannya merupakan pahala suatu jabatan yang mereka<br />

benci, dan yang dianggap sebagai nama lain untuk ketidakadilan dan pemerasan. Meskipun<br />

demikian pegawai cukai yang kaya itu sekali-kali bukanlah seorang yang keras hati di du ia<br />

sebagaimana adanya. Di bawah rupa keduniawian dan kesombongan ter-dapatlah hati yang<br />

sudah menerima pengaruh Ilahi. Zakheus telah men-dengar tentang Yesus. Laporan tentang<br />

seorang yang telah menunjukkan tingkah laku yang ramah dan sopan terhadap golongan<br />

yang terbuang telah tersebar luas. Dalam hati kepala pemungut cukai ini tergugahlah suatu<br />

kerinduan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Hanya beberapa mil dari Yerikho,<br />

Yohanes Pembaptis telah berkhotbah di Yordan, dan Zakheus telah mendengar panggilan<br />

kepada pertobatan. Petunjuk kepada pemungut cukai, “Jangan menagih lebih banyak<br />

daripada yang telah ditentukan bagimu” (Luk. 3:13), meskipun tidak dihiraukan secara lahir,<br />

namun telah mempengaruhi pikirannya. Ia mengetahui Kitab Sue. dan diyakinkan bahwa<br />

kebiasaannya salah. Sekarang, setelah mendengar perkataan yang berasal dari Guru Besar<br />

itu, ia merasa bahwa ia berdosa pada pemandangan Allah. Meski pun demikian, apa yang<br />

telah didengarnya tentang Yesus menyalahkan harapan dalam hatinya Perto-batan dan<br />

pembaruan kehidupan mungkin dialaminya sekalipun dia se-orang murid yang sangat<br />

dipercaya sebagai seorang pemungut cukai. Zakheus dengan segera mengikuti keyakinan<br />

427

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!