06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

banyaknya telah mencemarkan jalannya kepada takhta kerajaan. Dasar orang asing, ia<br />

dibenci oleh rakyat yang diperintahnya. Satu-satunya ke-amanan bagi jiwanya ialah<br />

kebaikan Roma. Akan tetapi Putra yang baru ini menaruh tuntutan yang lebih tinggi. Ia<br />

dilahirkan untuk kerajaan itu.<br />

Herodes mencurigai bahwa imam-imam berkomplot dengan orangorang asing itu untuk<br />

mengharubirukan khalayak ramai dan menurunkan dia dari takhta. Tetapi ia<br />

menyembunyikan kecurigaan hatinya itu, serta memutuskan dalam hati untuk memutarbalikkan<br />

rencana-rencana mereka itu dengan tipu muslihat yang lebih unggul. Setelah<br />

memanggil kepala-kepala imam dan ahli-ahli taurat, ia menanyai mereka tentang ajaran<br />

buku-buku suci mereka mengenai tempat kelahiran Mesias.<br />

Pertanyaan ini yang ke luar dari mulut perampas takhta itu, dan yang ditanyakan atas<br />

permintaan orang-orang asing, menyengat kesombongan guru-guru Yahudi itu. Sikap masa<br />

bodoh dengan mana mereka membuka gulungan nubuatan menimbulkan amarah si lalim<br />

yang cemburu itu. Ia menyangka mereka mencoba hendak menyembunyikan pengetahuan<br />

mereka dalam soal itu. Dengan kekuasaan yang tidak berani mereka ingkari, ia<br />

memerintahkan mereka untuk mengadakan penyelidikan yang saksama, dan untuk<br />

memberitahukan tempat kelahiran Raja mereka yang diharapkan itu. ‘’Mereka berkata<br />

kepadanya: Di Betlehem, tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab<br />

nabi: “Hai Betlehem, tanah Yehuda Engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara<br />

mereka<br />

yang<br />

memerintah, Karena dari padamulah akan bangkit seorang raja, Yang akan<br />

menggembalakan umat-Ku Israel.”<br />

Sekarang Herodes mengundang orang Majus itu untuk mengadakan wawancara<br />

perseorangan. Suatu badai kemarahan dan ketakutan berke-camuk dalam hatinya, tetapi<br />

dalam gerak-geriknya ia tetap berlaku tenang, dan menerima orang-orang asing itu dengan<br />

sopan. Ia bertanya bi-lamana bintang itu kelihatan, serta pura-pura menyambut dengan<br />

ke sukaan kabar tentang kelahiran <strong>Kristus</strong> itu. Ia meminta tamu-tamunya itu supaya<br />

memeriksa “mengenai anak itu dengan saksama, maka apabila kamu menemukan Dia,<br />

kabarkanlah kepadaku, supaya aku pun datang menyembah Dia.” Setelah berkata demikian,<br />

dibebaskannyalah mereka untuk melanjutkan perjalanan mereka ke Betlehem.<br />

Imam-imam dan tua-tua Yerusalem sebenarnya bukanlah tidak mengetahui hal<br />

kelahiran <strong>Kristus</strong> itu sebagaimana yang mereka pura-pura buat. Laporan tentang kunjungan<br />

malaikat-malaikat kepada gembalagembala itu sudah dibawa ke Yerusalem, tetapi rabi-rabi<br />

telah memperlakukannya seperti sesuatu hal yang tidak layak mendapat perhatian mereka.<br />

Mereka sendiri boleh jadi sudah akan mendapat Yesus dan mungkin sudah akan siap untuk<br />

memimpin orang Majus itu ke tempat kelahiranNya; tetapi sebaliknya, orang Majus itulah<br />

yang datang untuk menarik perhatian mereka kepada kelahiran Mesias. “Di mana Raja<br />

35

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!