06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Dalam majelis ini, berhimpun untuk merencanakan kematian <strong>Kristus</strong>, Saksi hadir yang<br />

mendengar perkataan angkuh yang diucapkan oleh Nebukadnezar, yang menyaksikan pesta<br />

penyembahan berhala oleh Belsyazar, yang hadir ketika <strong>Kristus</strong> di Nazaret mengumumkan<br />

diri-Nya se-bagai Seorang Yang Diurapi. Saksi ini kini mempengaruhi penghulupenghulu<br />

dengan pekerjaan yang sedang mereka lakukan. Peristiwa-pe-ristiwa dalam kehidupan<br />

<strong>Kristus</strong> terpapar di hadapan mereka dengan jelasnya sehingga menghebohkan mereka.<br />

Mereka teringat akan peristiwa yang sama di dalam Bait Suci, ketika Yesus, pada saat itu<br />

baru berusia dua belas tahun, berdiri di hadapan ahli-ahli hukum yang terpelajar,<br />

mengajukan kepada mereka pertanyaan-pertanyaan yang mereka kagumi. Mukjizat yang<br />

baru saja diadakan menyaksikan bahwa Yesus tidak lain dari Anak Allah. Dalam maknanya<br />

yang sejati, tulisan dalam Kitab Suci mengenai <strong>Kristus</strong> terlintas dalam pikiran mereka.<br />

Karena bingung dan susah, penghulu-penghulu itu bertanya, “Apakah yang harus kita<br />

buat?” Terjadilah perpecahan dalam majelis itu. Di bawah pengaruh Roh Kudus, para imam<br />

dan penghulu-penghulu tidak dapat menghilangkan keyakinan bahwa mereka sedang<br />

berperang melawan Allah.<br />

Sementara kebingungan majelis memuncak, Kayafas imam besar itu pun berdiri.<br />

Kayafas adalah seorang yang sombong dan bengis, bersifat diktator dan tidak suka<br />

menerima paham lain. Di antara hubungan ke-luarganya terdapatlah orang Saduki yang<br />

sombong, berani, sembrono, ambisius dan kebengisan, yang mereka sembunyikan di bawah<br />

jubah ke-benaran yang pura-pura saja. Kayafas telah mempelajari nubuatan, dan meski pun<br />

tidak mengetahui arti yang sebenarnya, ia berbicara dengan kekuasaan dan jaminan yang<br />

besar “Kamu tidak tahu apa-apa, dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika<br />

satu orang mau untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa.” Meskipun Yesus<br />

tidak bersalah, desak imam besar itu, la harus disingkirkan. Ia menimbulkan kesusahan,<br />

menarik orang banyak kepada-Nya, dan mengurangi kekuasaan penghulu-penghulu. Ia<br />

hanya seorang, lebih baik Ia mati daripada kekuasaan penghulu-penghulu dilemahkan. Jika<br />

orang banyak hilang kepercayaannya pada penghulu-penghulu mereka, kekuasaan nasional<br />

akan dilemahkan. Kayafas menegaskan bahwa sesudah mukjizat ini para pengikut <strong>Kristus</strong><br />

mungkin akan memberontak. Dengan demikian orang Roma akan datang, dan akan menutup<br />

Bait Suci kita, dan meniadakan undang-undang kita, serta membinasakan kita sebagai suatu<br />

bangsa. Apakah nilainya hidup orang Galilea ini uka dibandingkan dengan hidup segenap<br />

bangsa? Jika Ia menghalangi kesejahteraan Israel, bukankah dengan menyingkirkan Dia kita<br />

melakukan pekerjaan bagi Allah? Lebih baik seorang binasa daripada segenap bangsa<br />

binasa.<br />

Dalam menegaskan bahwa seorang harus mati untuk bangsa itu, Kayafas menyatakan<br />

bahwa ia mengetahui sedikit akan nubuatan, meski’ pun sangat terbatas. Tetapi Yohanes,<br />

dalam penjelasannya tentang peristiwa itu, mengutip nubuatan dan menunjukkan maknanya<br />

yang luas dan dalam itu. Ia berkata, “Dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk<br />

419

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!