06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

yang akan dibangkitkan dari kematian. <strong>Kristus</strong> sebenarnya dapat menanggalkan jubah<br />

kesusahan secara purapura itu dari mereka. Tetapi Ia menahan murka-Nya. Perkataan yang<br />

dapat diucapkan-Nya dalam segala kebenaran, tidaklah diucapkar-Nya, sebab melihat<br />

seorang yang dikasihi yang bertelut di kaki-Nya dalam kesedihan, yang sungguh-sungguh<br />

percaya pada-Nya.<br />

“Di manakah kamu baringkan dia?” Ia bertanya. Jawab mereka: Tuhan marilah dan<br />

lihatlah!” Mereka pun pergilah bersama-sama ke kubur itu. Hal itu merupakan suatu<br />

peristiwa yang menyedihkan. Lazarus sangat dikasihi, dan saudara-saudaranya perempuan<br />

menangisi dia dengan hati yang hancur, sementara mereka yang sudah bersahabat dengan<br />

dia mencucurkan air mata bersama-sama dengan saudara-saudara perempuan yang<br />

kehilangan kekasih itu. Melihat kesedihan manusia, serta kenyataan bahwa sahabat-sahabat<br />

yang dirundung malang itu dapat meratapi orang mati sementara Juruselamat dunia berdiri<br />

di samping— “Maka menangislah Yesus.” Meskipun Ia Anak Allah, namun Ia telah<br />

mengambil sifat manusia ke atas-Nya, dan Ia terharu oleh kesusahan manusia. Hati-Nya<br />

yang lemah lembut dan penuh belas kasihan itu selalu tergerak dengan perasaan simpati bila<br />

terdapat penderitaan. Ia menangis dengan mereka yang menangis, dan bersukacita dengan<br />

mereka yang bcrsukscita.<br />

Tetapi bukan saja karena simpati kemanusiaan-Nya terhadap Maria dan Marta Yesus<br />

menangis. Dalam mencucurkan air mata-Nya terdapatlah kesusahan yang jauh melebihi<br />

kesusahan manusia sebagaimana langit lebih tinggi daripada bumi. <strong>Kristus</strong> tidak menangisi<br />

Lazarus, karena Ia sudah hampir memanggil dia keluar dari kubur. Ia menangis karena<br />

banyak dari antara mereka yang sekarang meratapi Lazarus segera akan merencanakan<br />

hendak membunuh Dia yang menjadi kebangkitan dan hidup. Tetapi alangkah sukar bagi<br />

orang Yahudi yang tidak percaya itu menafsirkan air mata-Nya dengan sebenarnya!<br />

Beberapa orang yang tidak dapat melihat sesuatu lebih daripada secara lahir dari peristiwa<br />

di hadapan-Nya sebagai sebab kesedihan-Nya,. mengatakan perlahan-lahan, “Lihatlah,<br />

betapa kasih-Nya kepadanya! Orang-orang lain pula, yang berusaha menanamkan benih<br />

kurang percaya ke dalam hati orangorang yang hadir, berkata secara mengejek, Ia yang<br />

memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkah Ia bertindak sehingga orang ini<br />

tidak mati?” Jika ada dalam kuasa <strong>Kristus</strong> menyelamatkan Lazarus, mengapa Ia<br />

membiarkan dia mati?<br />

Dengan mata nubuatan <strong>Kristus</strong> melihat permusuhan antara orang Farisi dan orang<br />

Saduki. Ia mengetahui bahwa mereka sedang merencanakan untuk membunuh Dia. Ia<br />

mengetahui bahwa beberapa dari mereka yang sekarang tampaknya sangat menaruh simpati<br />

segera akan menutup pintu harapan serta gerbang kota Allah bagi diri sendiri. Suatu<br />

peristiwa hampir terjadi, dalam hal merendahkan dan menyalibkan Dia, yang akan<br />

mengakibatkan kebinasaan Yerusalem, dan pada saat itu tidak seorang pun akan meratapi<br />

orang mati. Pembalasan yang akan menimpa Yerusalem terbayang dengan jelas di hadapan-<br />

Nya. Ia melihat Yerusalem dikelilingi oleh bala tentara Roma. Ia mengetahui bahwa banyak<br />

413

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!