06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Sementara berusaha memberi arah yang benar bagi imannya, Yesus menyatakan,<br />

“Akulah kebangkitan dan hidup.” Dalam <strong>Kristus</strong> adalah hidup yang asli, tidak dipinjam,<br />

tidak diperoleh dari orang lain. “Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup.” 1 Yoh.<br />

5:12. Keilahian <strong>Kristus</strong> merupakan jaminan hidup kekal bagi orang percaya.” Yesus<br />

berkata: “Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap<br />

orang yang hidup yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah<br />

engkau akan hal ini?” Di sini <strong>Kristus</strong> memandang kepada saat kedatangan-Nya yang kedua<br />

kalinya. Pada saat itulah orang benar yang sudah mati akan dibangkitkan dengan keadaan<br />

yang tidak akan binasa, dan orang benar yang masih hidup akan diubahkan ke surga tanpa<br />

melihat kematian. Mukjizat yang hendak diadakan oleh <strong>Kristus</strong>, dalam membangkitkan<br />

Lazarus dari antara orang mati, akan menggambarkan kebangkitan semua orang benar yang<br />

sudah mati.Oleh perkataan dan perbuatan-Nya Ia menyatakan diri-Nya sebagai Sumber<br />

kebangkitan. Ia sendiri yang tidak lama lagi akan mati di salib berdiri dengan kunci maut,<br />

seorang pemenang atas kubur, dan menyatakan hak dan kuasa-Nya untuk memberikan<br />

hidup.<br />

Terhadap perkataan Juruselamat, “percayakah engkau akan hal ini?” Marta menyahut,<br />

“Ya, Tuhan, aku percaya bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke<br />

dunia ini.” Ia tidak mengerti segala makna perkataan yang diucapkan oleh <strong>Kristus</strong>, tetapi ia<br />

mengakui imannya pada Keilahian-Nya, serta keyakinannya bahwa Ia sanggup<br />

melaksanakan apa saja yang berkenan kepada-Nya. “Dan sesudah berkata demikian ia pergi<br />

memanggil saudaranya Maria dan berbisik kepadanya, “Guru ada di sana dan Ia memanggil<br />

engkau.” Ia menyampaikan kabarnya setenang-tenangnya, karena imam-imam dan<br />

penghulu-penghulu sudah bersiap-siap hendak menangkap Yesus bila ada kesempatan.<br />

Tangisan para penangis menghalangi sehingga suaranya sukar didengar.<br />

Setelah mendengar kabar itu, Maria pun segera berdiri dan meninggalkan ruangan itu<br />

dengan pandangan yang penuh harap pada wajahnya. Karena berpendapat bahwa ia telah<br />

pergi ke kubur untuk menangis, para penangis pun mengikuti dia. Ketika ia tiba di tempat<br />

Yesus sedang menunggu, ia pun bertelutlah di kaki-Nya, dan berkata dengan bibir yang<br />

gemetar, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku tidak akan mati.” Ratapan para<br />

penangis sangat memilukan hatinya, karena ia merindukan perkataan yang menenteramkan<br />

ketika sendirian bersama Yesus. Tetapi ia mengetahui kedengkian dan kecemburuan yang<br />

terdapat dalam hati beberapa orang yang hadir itu terhadap <strong>Kristus</strong>, dan itulah sebabnya ia<br />

menahan diri dari mengungkapkan perasaannya sepenuhnya,<br />

“Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang<br />

bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya.” Ia membaca hati semua orang yang<br />

berhimpun. la melihat bahwa bagi kebanyakan dari mereka, penampakan kesedihan<br />

hanyalah merupakan kepura-puraan belaka. Ia mengetahui bahwa beberapa dari rombongan<br />

itu, yang kini menyatakan kesusahan secara pura-pura, telah merencanakan hendak<br />

membunuh, bukan saja Orang yang mengadakan mukjizat yang besar itu, tetapi juga orang<br />

412

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!