06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Dalam perjalanan-Nya ke Betania Yesus sesuai dengan kebiasaanNya, melayani orang<br />

sakit dan yang kekurangan. Setibanya di kota itu Ia mengutus seorang pesuruh kepada<br />

saudara-saudara perempuan itu untuk menyampaikan kabar tentang kedatangan-Nya.<br />

<strong>Kristus</strong> tidak memasuki rumah itu dengan segera, melainkan tinggal di suatu tempat yang<br />

terang di tepi jalan. Pertunjukan besar secara lahiriah yang diadakan oleh orang Yahudi Dila<br />

sahabat atau sanak saudara meninggal dunia tidaklah sesuai dengan Roh <strong>Kristus</strong>. Ia<br />

mendengar suara tangisan dari penangis sewaan, dan Ia tidak mau berjumpa dengan<br />

saudara-saudara perempuan itu dalam suasana kekacauan. Di antara sahabat-sahabat yang<br />

sedang berkabung terdapatlah sanak saudara dari keluarga itu, beberapa dari antaranya<br />

menduduki jabatan yang penuh tanggung jawab yang tinggi di Yerusalem. Di antara orangorang<br />

ini terdapatlah musuh-musuh <strong>Kristus</strong> yang paling keras. <strong>Kristus</strong> mengetahui maksud<br />

mereka, dan itulah sebabnya Ia tidak dengan segera menunjukkan diri-Nya.<br />

Kabar itu disampaikan kepada Marta dengan diam-diam agar orangorang lain di dalam<br />

ruangan tidak mendengarnya. Karena dipenuhi kesedihan, Maria tidak mendengar perkataan<br />

itu. Setelah berdiri dengan segera, Marta keluar hendak bertemu dengan Tuhan, tetapi<br />

karena anggapan bahwa Marta telah pergi ke tempat Lazarus dikuburkan, Maria duduk diam<br />

dalam kesedihannya, tanpa menangis keras. Marta tergesa-gesa hendak berjumpa dengan<br />

Yesus, hatinya terganggu oleh pergumulan perasaan. Pada wajah-Nya yang penuh perasaan<br />

ia membaca kelemahlembutan dan kasih yang sama yang senantiasa terdapat pada-Nya.<br />

Keyakinannya pada-Nya tidak putus, tetapi ia memikirkan tentang saudaranya yang kekasih,<br />

yang dikasihi juga oleh Yesus. Dengan kesedihan yang berkecamuk dalam hatinya karena<br />

<strong>Kristus</strong> tidak datang sebelumnya, namun dengan harapan bahwa sekarang pun Ia akan<br />

melakukan sesuatu untuk menghiburkan mereka, ia berkata, “Tuhan sekiranya Engkau ada<br />

di sini, saudaraku tidak akan mati.” Berkali-kali, di tengah keributan para penangis, saudarasaudara<br />

perempuan itu mengulangi perkataan itu.<br />

Dengan belas kasihan manusia dan Ilahi Yesus memandang kepada wajah yang sedih<br />

dan letih karena kesusahan. Marta tidak mempunyai kecenderungan untuk menceritakan<br />

kembali masa lampau itu; semuanya diungkapkan dengan perkataan yang mengibakan,<br />

“Tuhan sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku tidak akan mati.” Tetapisambil memandang<br />

pada wajah yang penuh kasih, ia menambahkan, “Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa<br />

Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang kauminta pada-Nya.”Yesus<br />

menguatkan imannya, dengan berkata, “Saudaramu akan bangkit.” Jawab-Nya bukannya<br />

dimaksudkan untuk membangkitkan harapan tentang suatu perubahan yang segera. Ia<br />

membawa pikiran Marta jauh ai balik pemulihan saudaranya sekarang ini, dan<br />

menujukannya kepada kebangkitan orang benar. Ia melakukannya agar ia dapat melihat<br />

dalam kebangkitan Lazarus suatu janji kebangkitan bagi semua orang benar yang sudah<br />

mati, serta suatu jaminan bahwa hal itu akan dilaksanakan oleh kuasa Juruselamat.Marta<br />

menjawab, “Aku tahu, bahwa ia bangikit pada waktu orangorang bangkit pada akhir<br />

zaman.”<br />

411

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!