06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

“Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: Lazarus,<br />

saudara kita, telah tertidur.” Betapa mengharukan perkataan itu! Betapa mengandung<br />

banyak simpati! Dalam memikirkan tentang bahaya yang mengancam Tuhannya bila Ia ke<br />

Yerusalem, muridmurid sudah hampir lupa akan keluarga yang kematian kekasih di Betania.<br />

Tetapi bukannya demikian halnya dengan <strong>Kristus</strong>. Murid-murid merasa dicela. Mereka<br />

sudah dikecewakan karena <strong>Kristus</strong> tidak memberikan sambutan yang lebih cepat terhadap<br />

kabar itu. Mereka telah tergoda untuk berpikir bahwa Ia tidak menaruh kasih sayang<br />

terhadap Lazarus dan saudara-saudaranya yang pada hemat mereka ada pada-Nya. kalau<br />

tidak sudah tentu Ia cepat-cepat pulang bersama-sama dengan pembawa kabar itu. Tetapi<br />

perkataan, “Lazarus, saudara kita telah tertidur,” menimbulkan perasaan benar dalam<br />

pikiran mereka. Mereka yakin bahwa <strong>Kristus</strong> lupa akan sahabat-sahabat-Nya yang sedang<br />

menderita.<br />

“Lalu kata murid-murid itu kepada-Nya, Tuhan, jikalau ia tertidur ia akan sembuh.’<br />

Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus<br />

berkata tentang tertidur dalam arti biasa.” <strong>Kristus</strong> menggambarkan kematian sebagai<br />

keadaan tidur, kepada anakanak-Nya yang percaya. Hidup mereka terlindung dengan<br />

<strong>Kristus</strong> dalam Allah, dan sampai nafiri yang terakhir akan berbunyi mereka yang sudah mati<br />

akan tidur dalam Dia.<br />

“Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: “Lazarus sudah mati; tetapi syukurlah<br />

Aku tidak hadir pada waktu itu, supaya kami’ dapat belajar percaya. Marilah kita pergi<br />

sekarang kepadanya.” Tomas tidak dapat melihat sesuatu kecuali kematian yang menunggu<br />

Tuhannya jika ia pergi ke Yudea, tetapi ia meneguhkan semangatnya dan mengatakan<br />

kepada murid-murid yang lain, “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan<br />

Dia.” Ia mengetahui kebencian orang Yahudi terhadap <strong>Kristus</strong>. Mereka bermaksud<br />

merencanakan kematian-Nya, tetapi maksud ini tidak berhasil, karena sebagian dari waktu<br />

yang ditentukan bagi-Nya masih tinggal. Selama waktu ini Yesus dikawal oleh<br />

malaikatmalaikat surga; dan di daerah-daerah Yudea sekalipun, tempat rabi-rabi sedang<br />

merencanakan bagaimana mereka dapat menangkap Dia serta membunuh Dia, tidak ada<br />

bahaya dapat menimpa Dia.<br />

Murid-murid heran mendengar perkataan <strong>Kristus</strong> ketika Ia mengatakan bahwa “Lazarus<br />

sudah mati. Tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu.” Apakah Juruselamat dengan<br />

sengaja menghindari rumah tangga sahabat-sahabat-Nya yang sedang menderita?<br />

Tampaknya Maria dan Marta serta Lazarus yang sedang mati ditinggalkan sendirian. Tetapi<br />

mereka tidak sendirian. <strong>Kristus</strong> melihat segenap peristiwa itu, dan sesudah kematian<br />

Lazarus, saudara-saudaranya perempuan yang ditinggalkan kekasih itu dikuatkan oleh<br />

anugerah-Nya. Yesus menyaksikan kesusahan hati mereka yang hancur, ketika saudara<br />

mereka bergumul dengan musuhnya yang kuat, yakni kematian. Ia merasakan setiap<br />

kesedihan,v ketika Ia mengatakan kepada murid-murid-Nya, “Lazarus sudah mati.” Tetapi<br />

<strong>Kristus</strong> bukan saja memikirkan kekasih-kekasih-Nya di Betania, Ia harus<br />

409

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!