06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Betania. Juruselamat dan murid-murid-Nya baru saja datang berjalan kaki dengan susah<br />

payah dari Yerikho. Marta ingin sekali menyediakan hidangan untuk menjamu mereka, dan<br />

dalam kecemasannya ia lupa akan kesopanan yang harus diberikan kepada Tamunya. Yesus<br />

menjawab dia dengan perkataan yang lemah lembut dan sabar, “Marta, Marta, engkau kuatir<br />

dan menyusahkan diri dengan banyak perkara; tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah<br />

mengambil bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” Maria sedang<br />

mengisi pikirannya dengan perkataan yang berharga yang keluar dari bibir Juruselamat,<br />

perkataan yang lebih berharga baginya daripada permata dunia yang termahal sekalipun.<br />

“Satu perkara” yang diperlukan Marta ialah Roh yang tenang dan penuh penyerahan,<br />

suatu kerinduan yang lebih dalam untuk memperoleh pengetahuan tentang masa depan,<br />

hidup yang tidak akan mati, serta budi bahasa yang perlu untuk kemajuan rohani. Ia perlu<br />

mengurangi kecemasan terhadap perkara-perkara yang bakal berlalu, dan lebih<br />

mementingkan perkara-perkara yang baka. Yesus mau mengajar anak-anak-Nya untuk<br />

menggunakan setiap kesempatan guna memperoleh pengetahuan yang akan menjadikan<br />

mereka bijaksana menuju keselamatan. Pekerjaan <strong>Kristus</strong> memerlukan pekerja-pekerja yang<br />

teliti dan bersemangat. Banyak bidang pekerjaan yang luas bagi kaum Marta, dengan<br />

semangat mereka dalam pekerjaan agama yang giat. Tetapi biarlah mereka duduk dengan<br />

Maria lebih dulu di dekat kaki Yesus. Biarlah kerajinan, ketangkasan, dan tenaga mereka<br />

disucikan oleh anugerah <strong>Kristus</strong>, dengan demikian kehidupan akan menjadi suatu kuasa<br />

yang tidak terkalahkan bagi kebaikan.<br />

Kesusahan menimpa rumah tangga yang penuh damai tempat Yesus beristirahat.<br />

Lazarus tiba-tiba jatuh sakit, dan saudara-saudaranya yang perempuan mengirim utusan<br />

kepada Juruselamat, berkata, “Tuhan, dia yang Engkau kasihi sakit.” Mereka melihat<br />

beratnya penyakit yang menimpa saudara mereka, tetapi mereka mengetahui bahwa <strong>Kristus</strong><br />

telah menyatakan bahwa Ia sanggup menyembuhkan segala jenis penyakit. Mereka percaya<br />

bahwa Ia akan menaruh simpati terhadap mereka dalam dukacita mereka, sebab itu mereka<br />

tidak mendesak kehadiran-Nya dengan segera, melainkan hanya mengirim kabar yang<br />

meyakinkan itu, “dia yang Engkau kasihi sakit.” Mereka berpendapat bahwa Ia akan<br />

menyambut kabar yang mereka kirim itu dengan segera, serta berada dengan mereka<br />

setibanya Ia di Betania.<br />

Dengan cemasnya mereka menunggu kabar dari Yesus. Selama mereka melihat masih<br />

ada hayat di kandung badan saudara mereka, mereka berdoa sambil menunggu Yesus<br />

datang. Tetapi utusan itu pulang tanpa Dia. Meskipun demikian ia membawa kabar,<br />

“penyakit itu tidak akan membawa kematian,1’ dan mereka bergantung pada pengharapan<br />

bahwa Lazarus akan hidup. Dengan lemah lembut mereka berusaha mengucapkan perkataan<br />

pengharapan dan keberanian kepada penderitaan yang hampir tidak sadarkan diri itu. Ketika<br />

Lazarus meninggal, mereka sangat kecewa, tetapi mereka merasakan rahmat <strong>Kristus</strong> yang<br />

menguatkan itu, dan hal inilah yang menahan mereka dari kecenderungan untuk<br />

memantulkan kesalahan pada Juruselamat.<br />

407

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!