06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab 57 -<br />

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

anya Satu Lagi Kekuranganmu<br />

“Pada waktu Yesus berangkat meneruskan perjalanan-Nya, datanglah i seorang berlarilari<br />

mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya, ia bertanya: Guru yang baik, apa<br />

yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”<br />

Orang muda yang menanyakan pertanyaan ini adalah seorang penghulu. Ia amat kaya,<br />

dan menjabat suatu kedudukan yang penuh tanggung jawab. Ia melihat kasih yang<br />

ditunjukkan oleh <strong>Kristus</strong> terhadap anakanak yang dibawa kepada-Nya; ia pun melihat<br />

betapa lemah lembutnya Ia menerima mereka, dan mengangkat mereka pada lengan-Nya,<br />

dan hatinya pun menyala dengan kasih terhadap Juruselamat. Ia merasakan suatu kerinduan<br />

untuk menjadi murid-Nya. Ia sangat terharu sehingga ketika Yesus sedang meneruskan<br />

perjalanan-Nya, ia pun menyusul Dia, dan sambil bertelut di kaki-Nya, menanyakan dengan<br />

ketulusan dan kesungguh-sungguhan pertanyaan yang begitu penting bagi jiwanya dan bagi<br />

jiwa setiap manusia, “Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untukmemperoleh<br />

hidup yang kekal?’ “Mengapa kaukatakan Aku baik?” kata <strong>Kristus</strong>, ‘Tak seorang pun yang<br />

baik selain dari pada Allah saja.” Yesus ingin menguji ketulusan penghulu itu, dan<br />

memancing dari padanya cara yang dalamnya ia menganggap Dia baik. Apakah ia<br />

menyadari bahwa Seorang yang kepadanya sedang berbicara adalah Anak Allah? Apakah<br />

perasaan hati yang sebenarnya?<br />

Penghulu ini mempunyai penilaian yang tinggi tentang kebenarannya sendiri la<br />

sebenarnya tidak mengira bahwa ia bercacat dalam sesuatu, namun ia sama sekal, tidak<br />

puas. Ia merasakan kekurangan sesuatu yang tidak dimilikinya. Tidak dapatkah Yesus<br />

memberkatinya sebagaimana Ia memberkati anak-anak kecil, serta memuaskan jiwanya?<br />

Dalam menjawab pertanyaan ini Yesus mengatakan kepadanya bahwa penurutan akan<br />

hukum-hukum Allah sangat perlu kalau ia ingin mendapat hidup kekal, dan Ia mengutip<br />

beberapa hukum yang menunjukkan kewajiban manusia kepada sesamanya manusia. Jawab<br />

penghulu itu tegas: “Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?”<br />

<strong>Kristus</strong> menatap wajah orang muda itu, seakan-akan membaca kehi-dupannya serta<br />

menyelidiki tabiatnya. “Hanya satu lagi kekuranganmu,” kata-Nya, “Pergilah, juallah apa<br />

yang kaumiliki dan berikanlah kepada orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di<br />

surga, lalu marilah, dan ikutlah Aku.” <strong>Kristus</strong> tertarik pada orang muda ini. Ia mengetahui<br />

bahwa ia jujur dalam pertanyaannya, “Semuanya itu sudah kuturuti sejak masa mudaku.”<br />

Penebus ingin menciptakan dalamnya pengertian itu yang akan memungkinkan dia melihat<br />

perlunya ketekunan hati serta kebaikan Kristen. Ia ingin melihat dalamnya hati yang rendah<br />

dan penuh penyesalan, sadar akan kasih yang tertinggi harus diberikan kepada Allah, dan<br />

menyembunyikan kekurangannya dalam kesempurnaan <strong>Kristus</strong>.<br />

Yesus melihat dalam diri penghulu ini pertolongan yang justru diperlukan-Nya jika<br />

orang muda ini mau menjadi pekerja bersama dengan Dia dalam pekerjaan keselamatan.<br />

402

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!