06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Bab 54 Orang Samaria Yang Murah Hati<br />

DALAM cerita tentang orang Samaria yang murah hatinya, <strong>Kristus</strong> melukiskan sifat<br />

agama yang benar. Ia menunjukkan bahwa agama yang benar itu bukannya bergantung pada<br />

peraturan, kepercayaan atau upacara agama, melainkan dalam melakukan perbuatan kasih,<br />

membawa keuntungan terbesar kepada orang lain, dan kebaikan sejati. Sementara <strong>Kristus</strong><br />

mengajar orang banyak, “berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus katanya:<br />

“Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Dengan perhatian<br />

yang tekun jemaat yang besar itu menunggu jawab-Nya. Imam-imam dan rabi-rabi telah<br />

berencana menjebak <strong>Kristus</strong> dengan menyuruh seorang ahli Taurat menanyakan pertanyaan<br />

ini. Tetapi Juruselamat tidak mau berdebat. Ia menuntut jawab dari orang yang bertanya itu<br />

sendiri. “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat?” kata-Nya, “apa yang kaubaca di sana?”<br />

Orang Yahudi masih menuduh Yesus perihal menganggap remeh hukum yang diberikan di<br />

Sinai, tetap. Ia membalikkan pertanyaan tentang keselamatan kepada pemelihara hukum<br />

Allah.<br />

Ahli Taurat itu berkata, “Kasihanilah Tuhan, Aliahmu, dengan segenap hatimu dan<br />

dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akalbudimu,<br />

dan kasihanilah sesamamu ma-nusia seperti dirimu sendiri.” Kata Yesus kepadanya:<br />

“Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup.” Ahli Taurat itu tidak<br />

puas dengan kedudukan dan pekerjaan orang Farisi. Ia telah mempelajari Kitab Suci dengan<br />

kerinduan untuk memanami makna yang sebenarnya. Ia mempunyai minat yang besar dalam<br />

hal itu. dan ia bertanya dengan sungguh-sungguh, “Apa yang harus kuperbuat?” Dalam<br />

jawabnya mengenai tuntutan hukum, ia menuturkan banyak sekali ajaran tentang upacara<br />

agama. Diakuinya bahwa hal-hal ini tidak ada artinya, tetapi menunjukkan dua prinsip besar<br />

yang padanya bergantung segala hukum dan kitab nabi-nabi. Jawab ini, yang dipuji oleh<br />

<strong>Kristus</strong>, menempatkan Juruselamat pada kedudukan yang menguntungkan terhadap para<br />

rabi. Mereka tidak dapat mempersalahkan Dia karena membenarkan sesuatu yang telah<br />

didahului oleh penafsir hukum.<br />

“Perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup,” kata Yesus. Ia menunjukkan hukum<br />

sebagai keutuhan Ilahi dan dalam pelajaran ini meng-ajarkan bahwa mustahil<br />

memeliharakan satu ajaran, dan melanggar yang lain; karena prinsip yang sama meliputi<br />

semuanya. .Nasib manusia di-tentukan oleh penurutannya akan segenap hukum. Kasih akan<br />

Allah me-lebihi segala sesuatu serta kasih yang tidak memihak kepada sesama ma-nusia<br />

merupakan prinsip yang harus dilakukan dalam kehidupan.<br />

Ahli Taurat itu mendapati dirinya dalam keadaan melanggar hukum. Ia diyakinkan oleh<br />

perkataan <strong>Kristus</strong> yang tajam itu. Kebenaran hukum, yang dipahaminya menurut<br />

anggapannya, tidak dipraktikkannya. Ia tidak menunjukkan kasih terhadap sesamanya<br />

manusia. Pertobatan dituntut, tetapi gantinya bertobat, ia mencoba membenarkan dirinya.<br />

Gantinya mengakui kebenaran ia berusaha menunjukkan alangkah sulitnya meng-genapi<br />

387

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!