06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Farisi dan pemungut cukai, doa yang merasa diri sudah cukup, “Ya Allah, aku mengucap<br />

syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain,” sangatlah mencolok<br />

perbedaannya dengan permohonan yang penuh penyesalan, “Ya Allah, kasihanilah aku<br />

orang berdosa ini.” Luk 18:1), 13. Dengan demikian <strong>Kristus</strong> menempelak kepura-puraan<br />

orang Yahudi. Dan dengan menggunakan kiasan pohon ara yang tidak berbuah dan<br />

perjamuan yang besar Ia meramalkan nasib yang hampir akan menimpa bangsa yang tidak<br />

mau bertobat itu. Mereka yang telah menolak undangan ke pesta Injil itu dengan ejekan,<br />

mendengar perkataan amaran-Nya, “Sebab Aku berkata kepadamu: Tidak seorang pun dari<br />

orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuan-Ku.” Luk. 14:24.<br />

Amatlah berharga petunjuk yang diberikan kepada murid-murid. Pe-rumpamaan tentang<br />

janda yang meminta berkali-kali dengan tidak putus asa dan sahabat yang meminta roti pada<br />

tengah malam memberi tekanan baru pada perkataan-Nya, “Mintalah, maka akan diberikan<br />

kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan<br />

kepadamu.” Luk. 11:9. Dan sering iman mereka yang goyah dikuatkan oleh mengingat apa<br />

yang telah dikatakan Yesus, “Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya<br />

yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum<br />

menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka.” Luk<br />

18:7,8.<br />

Perumpamaan yang indah tentang domba yang hilang diulangi <strong>Kristus</strong>. Dan Ia malah<br />

melanjutkan pelajaran-Nya lebih jauh lagi, ketika Ia menceritakan tentang dinar yang hilang<br />

dan anak yang hilang. Makna pelajaran ini tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh muridmurid<br />

pada saat itu; tetapi setelah kecurahan Roh Kudus, ketika mereka melihat<br />

pengumpulan orang Kafir serta amarah orang Yahudi yang cemburu itu, mereka pun lebih<br />

mengerti pelajaran tentang anak yang hilang, dan dapat turut merasakan kegembiraan<br />

perkataan <strong>Kristus</strong>, “Kita patut bersukacita dan bergembira.” Sebab anakku ini telah mati dan<br />

menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.” Luk. 15:32, 24.<br />

Dan ketika mereka pergi keluar dalam nama Tuhan, menghadapi celaan dan kemiskinan<br />

dan aniaya, mereka sering menguatkan hati mereka oleh mengulangi perintah-Nya yang<br />

diucapkan pada perjalanan terakhir ini, “Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena<br />

Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu. Juallah segala milikmu dan<br />

berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta<br />

di surga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan<br />

ngengat. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” Luk. 12:32-34.<br />

386

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!