06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Murid-murid ini sudah bersama-sama dengan Dia beberapa waktu la-manya, dalam<br />

latihan untuk pekerjaan mereka. KetiKa kedua belas murid diutus untuk tugas mereka yang<br />

terpisah-pisah, murid-murid lain menemani Yesus dalam perjalanan-Nya melalui Galilea.<br />

Dengan demikian mereka mendapat kesempatan untuk bergaul dengan Dia, serta mendapat<br />

instruksi pribadi secara langsung. Sekarang orang yang berjumlah lebih besar itu pula harus<br />

pergi melakukan tugas yang terpisah-pisah.<br />

Petunjuk yang diberikan kepada ketujuh puluh murid ini serupa dengan petunjuk yang<br />

telah diberikan pada kedua belas murid; tetapi perintah kepada kedua belas murid, yakni<br />

jangan memasuki kota orang kafir dan orang Samaria, tidak diberikan kepada ketujuh puluh<br />

murid. Meskipun <strong>Kristus</strong> baru saja ditolak oleh orang Samaria, namun kasihNya terhadap<br />

mereka tidak berubah. Ketika ketujuh puluh murid pergi keluar dalam nama-Nya, pertamatama<br />

mereka mengunjungi kota-kota di Samaria.<br />

Kunjungan Juruselamat sendiri ke Samaria, dan kemudian, pujian pada orang Samaria<br />

yang baik hati, dan kegembiraan orang kusta yang penuh rasa terima kasih, seorang<br />

Samaria, yang satu-satunya dari kesepuluh orang kusta kembali mengucapkan terima kasih<br />

kepada <strong>Kristus</strong>, sungguh penuh dengan makna bag, murid murid. Pelajaran itu benarbenar<br />

meresap ke dalam hati mereka. Dalam perintah-Nya kepada mereka, sesaat sebelum<br />

kenaikan-Nya, Yesus menyebutkan Samaria dengan Yerusalem dan Yudea sebagai tempattempat<br />

di mana mereka harus memasyhurkan Injil. Ajaran-Nya telah menyediakan mereka<br />

untuk memenuhi perintah ini. Ketika mereka pergi ke Samaria dengan nama Tuhan, mereka<br />

mendapati bahwa orang banyak sudah bersedia menerima-Nya. Orang Samaria telah<br />

mendengar perkataan pujian <strong>Kristus</strong> serta perbuatan kemurahan-Nya bagi bangsa mereka.<br />

Mereka melihat bahwa, meskipun perlakuan mereka kepada -Nya kasar, namun dalam<br />

pikiranNya hanya terdapat kasih terhadap mereka, dan hati mereka dimenangkan. Sesudah<br />

kenaikan-Nya, mereka menyambut utusan-utusan Juruselamat, dan murid-murid<br />

mengumpulkan hasil panen yang berharga dari antara mereka yang pernah menjadi musuh<br />

mereka yang paling getir. “Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu<br />

yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan<br />

hukum. Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap.” Yes. 42:3; Mat. 12:21.<br />

Dalam mengutus ketujuh puluh murid, Yesus memerintahkan kepada mereka,<br />

sebagaimana telah diperintahkan-Nya kepada kedua belas murid, agar mereka tidak<br />

mendesak masuk ke tempat di mana mereka tidak diterima dengan baik. “Tetapi jikalau<br />

kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan<br />

raya kota itu dan serukanlah: Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami<br />

kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat.” Mereka tidak<br />

boleh melakukan hal ini dengan motif marah atau oleh kesombongan yang dilukai,<br />

melainkan menunjukkan betapa menyedihkan bila menolak pekabaran Tuhan atau pesuruhpesuruh-Nya.<br />

Karena menolak hamba-hamba Tuhan adalah menolak <strong>Kristus</strong> sendiri.<br />

381

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!