06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

diperlakukan dengan sangat kasar oleh orang Samaria yang sedang dihormati-Nya dengan<br />

hadirat-Nya. Belum lama berselang mereka telah bersama-sama dengan Dia kentika Ia<br />

dipermuliakan di atas gunung, dan telah melihat Dia dipermuliakan oleh Allah, dan<br />

dihormati oleh Musa dan Elia. Pada hemat mereka, sikap tidak hormat yang terang-terangan<br />

dari pihak orang Samaria ini tidak boleh dilalukan begitu saja tanpa hukuman yang nyata.<br />

Setelah datang kepada <strong>Kristus</strong>, mereka melaporkan perkataan orang banyak kepada-<br />

Nya, dengan mengatakan kepada-Nya bahwa mereka malah enggan memberi tumpangan<br />

bagi-Nya walau hanya semalam. Me-reka berpendapat bahwa suatu kesalahan yang<br />

menyedihkan telah di-lakukan terhaaap-Nya, dan sambil melihat ke Gunung Karmel di<br />

kejauh an, di mana Elia telah membunuh nabi-nabi palsu, mereka berkata. “Tuhan, apakah<br />

Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka9”<br />

Mereka merasa heran melihat bahwa Yesus merasa getir dengan perkataan mereka, dan<br />

lebih heran pula ketika mereka mendengar tempelakan-Nya, “Kamu tidak mengenal<br />

bagaimana perangaimu. Karena Anak Manusia datang bukan untuk membinasakan nyawa<br />

orang, melainkan untuk menyelamatkannya.” Maka pergilah Ia ke desa yang lain.<br />

Memaksa manusia supaya menerima Dia bukanlah merupakan sebagian dan tugas<br />

<strong>Kristus</strong>. Setan dan manusia yang digerakkan oleh rohnya itulah yang berusaha memaksa<br />

angan-angan hati. Dengan pura-pura bersemangat bagi kebenaran, manusia yang bersekutu<br />

dengan malaikatmalaikat yang jahat membawa penderitaan kepada sesama manusia, supaya<br />

dapat menarik mereka Kepada buah pikiran mereka tentang agama; tetapi <strong>Kristus</strong> senantiasa<br />

menunjukkan kemurahan, selalu berusaha memenangkan dengan menyatakan kasih-Nya. Ia<br />

tidak dapat menerima saingan dalam jiwa, ataupun menerima pelayanan yang setengahsetengah,<br />

tetapi Ia menghendaki hanya pelayanan sukarela, penyerahan hati dengan kerelaan<br />

di bawah dorongan kasih. Tidak ada bukti yang lebih pasti bahwa Kita memiliki roh Setan<br />

daripada adanya pembawaan untuk melukai atau membinasakan orang-orang yang tidak<br />

menghargai pekerjaan kita, atau yang bertindak melawan buah pikiran kita.<br />

Setiap manusia, dalam tubuh, jiwa dan roh, adalah milik Allah. <strong>Kristus</strong> mati untuk<br />

menebus semua orang. Tidak suatu pun lebih menghina Allah daripada manusia, yang<br />

karena kefanatikan agama, membawa penderitaan pada mereka yang dibeli dengan darah<br />

Juruselamat. “Dari situ Yesus berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah seberang Sungai<br />

Yordan dan di sini pun orang banyak datang mengerumuni Dia; dan seperti biasa Ia<br />

mengajar mereka pula.” Mrk. 10:1. Sebagian besar dari bulan-bulan terakhir dalam masa<br />

kerja <strong>Kristus</strong> digunakan-Nya di Perea, propinsi “di seberang Yordan dari Yudea. Di sinilah<br />

orang banyak berkerumun kepada-Nya sebagaimana pada permulaan masa kerja-Nya di<br />

Galilea, dan banyak ajaran-Nya yang dahulu itu diulangi. Luk. 9:55, 56. Sebagaimana Ia<br />

telah mengutus kedua belas murid-Nya, demikian juga Ia “menentukan tujuh puluh murid<br />

lain, lalu mengutus mereka itu berdua-dua mendahului Dia ke setiap kota dan tempat yang<br />

hendak dikuniungi-Nya.” Luk 10<br />

380

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!