06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

dimulai. Dan Ia penuh dengan kekuatan masa remaja. Mengapa tidak maju ke ladang dunia<br />

yang luas dengan sabda anugerah-Nya, jamahan kuasa penyemuhan-Nya. Mengapa tidak<br />

menikmati kegembiraan dalam memberikan terang dan kesukaan kepada berjuta-juta orang<br />

yang ada dalam kegelap-an dan dukacita? Mengapa meninggalkan pengumpulan panen<br />

kepada murid-murid-Nya, yang sangat lemah dalam iman, sangat lamban dalam pengertian,<br />

dan sangat lambat dalam bertindak? Mengapa menghadapi kematian sekarang, dan<br />

meninggalkan pekerjaan dalam permulaan masa perkembangannya? Musuh yang telah<br />

berhadapan dengan <strong>Kristus</strong> di padang belantara sekarang menyerang Dia dengan<br />

penggodaan yang ganas dan licik. Seandainya Yesus menyerah sesaat saja, seandainya Ia<br />

telah menukar arah-Nya dalam hal yang terkecil sekalipun untuk menyelamatkan diri-Nya,<br />

maka agen-agen Setan tentu akan menang, dan dunia tentu akan hilang.<br />

Tetapi “Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem,” Hukum<br />

kehidupan-Nya ialah kehendak Bapa. Dalam kunjungan ke Bait Suci pada masa kanakkanak-Nya,<br />

Ia telah mengatakan kepada Maria, “Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus<br />

berada di dalam rumah BapaKu?” Luk. 2:49. Di Kana. ketika Maria menghendaki agar Dia<br />

menyatakan kuasa mukjizat-Nya,jawab-Nya ialah, “waktu-Ku belum tiba.” Yoh. 2:4.<br />

Dengan perkataan yang sama Ia menjawab saudara-saudara-Nya ketika mereka mendesak<br />

Dia pergi ke pesta itu. Tetapi saat rencana Allah yang besar sudah ditentukan untuk<br />

mempersembahkan diri-Nya bagi dosa manusia, dan saat itu segera akan tiba. Ia tidak akan<br />

gagal atau tersandung. Langkah-Nya ditujukan ke Yerusalem, di tempat musuh-musuh-Nya<br />

yang sudah lama bersekongkol hendak membunuh Dia; sekarang Ia akan menyerahkan<br />

nyawa-Nya. Ditetapkan-Nya tujuan-Nya akan menghadapi aniaya, penyangkalan,<br />

penolakan, hukuman, dan kematian.<br />

Dan Ia “menyuruh beberapa pesuruh di hadapan-Nya. Maka pergilah mereka itu, lalu<br />

masuk ke dalam sebuah desa orang Samaria untuk mem-persiapkan segala sesuatu bagi-<br />

Nya.” Tetapi orang banyak enggan menerima Dia, karena Ia sedang dalam perjalanan ke<br />

Yerusalem. Hal ini mereka tafsirkan dengan pengertian bahwa <strong>Kristus</strong> menunjukkan<br />

kecenderungan untuk lebih menyukai orang Yahudi, yang sangat mereka benci. Seandainya<br />

Ia datang memulihkan bait suci dan perbaktian di atas Gunung Gerizim, tentu mereka<br />

menerima Dia dengan senang hati; tetapi Ia sedang menuju ke Yerusalem, dan mereka tidak<br />

mau menunjukkan sifat suka menerima tamu kepada-Nya. Mereka kurang menyadari bahwa<br />

mereka sedang menolak pemberian surga yang terbaik dari pintu mereka. Yesus<br />

mengundang manusia meminta mereka menerima Dia. Dia meminta kerelaan mereka,<br />

supaya Ia datang mendekati mereka, untuk mengaruniakan berkat-berkat-Nya yang paling<br />

limpah. Untuk semua ke-baikan yang ditunjukkan kepada-Nya, Ia membalasnya dengan<br />

anugerah yang lebih berharga. Tetapi segala sesuatu sudah hilang bagi orang Samaria<br />

karena prasangka dan kefanatikan mereka.<br />

Yakobus dan Yohanes, yakni pesuruh-pesuruh <strong>Kristus</strong>, sangat sakit hati karena hinaan<br />

yang ditumukkan kepada Tuhannya. Mereka dipenuhi dengan kemarahan karena Ia telah<br />

379

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!