06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

menyatukannya dengan domba-domba yang digembalakannya. Meskipun kawanan domba<br />

itu besar, gembala itu mengenal setiap domba. Masing-masing mempunyai nama, dan<br />

menyambut bila gembala memanggil namanya.<br />

Sebagaimana seorang gembala duniawi mengenal domba-dombanya, demikian juga<br />

Gembala Ilahi mengenal kawanan domba-Nya yang tersebar di seluruh dunia. “Kamu<br />

adalah domba-domba-Ku, domba gembalaan-Ku dan Aku adalah Aliahmu, demikianlah<br />

firman Tuhan ALLAH.” “Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini<br />

kepunyaanKu. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku.” Yeh. 34:31; Yes.<br />

43:1; 49:16. Yesus mengenal kita secara pribadi, dan terharu dengan kelemahan kita, la<br />

mengenal kita semua dengan nama kita, la mengetahui rumah yang kita huni, serta nama<br />

setiap penghuni. Kadang-kadang la memberikan petunjuk kepada hamba-hamba-Nya untuk<br />

pergi ke suatu jalan di suatu kota, ke suatu rumah, untuk mencari salah satu domba-Nya.<br />

Setiap jiwa dikenal benar oleh Yesus seolah-olah bagi dia saja satusatunya Juruselamat<br />

sudah mati. Kesedihan setiap orang mengharukan hati-Nya. Seruan untuk minta pertolongan<br />

sampai ke telinga-Nya. Ia datang untuk menarik semua manusia kepada-Nya. Ia menyuruh<br />

mereka, “Ikutlah Aku,” dan Roh-Nya menggerakkan hati mereka untuk menarik mereka<br />

datang kepada-Nya. Banyak orang enggan datang kepada-Nya. Yesus mengenal siapa<br />

mereka itu. Ia pun mengenal siapa yang mendengar panggilan-Nya dengan sukacita, dan<br />

bersedia datang di bawah penjagaan-Nya. Ia berkata, “Domba-domba-Ku mengenal suara-<br />

Ku. dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku.” Ia menaruh perhatian kepada<br />

masing-masing seolah-olah tidak ada yang lain di permukaan bumi ini.<br />

“Dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan<br />

menuntunnya ke luar ... dan domba-domba itu mengikuti Dia, karena mereka mengenal<br />

suara-Nya.” Gembala di daerah Timur tidak mengusir dombanya. Ia tidak bergantung pada<br />

kekerasan dan ketakutan, tetapi sambil berjalan di depan, ia memanggil domba-domba itu.<br />

Dan domba-domba itu mengenal suaranya, serta mentaati panggilan itu. Demikianlah halnya<br />

dengan Juruselamat sebagai Gembala dengan domba-domba-Nya. Alkitab berkata, “Engkau<br />

telah menuntun umat-Mu seperti kawanan domba dengan perantaraan Musa dan Harun.”<br />

Dengan perantaraan Nabi, Yesus berkata, “Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal<br />

sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.” Ia tidak memaksa seorang pun<br />

mengikut Dia. Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih.” Mzm.<br />

77:21; Yer. 31:3; Hos. 11:4.<br />

Bukannya takut akan hukuman, atau harapan akan pahala kekal, yang menuntun muridmurid<br />

<strong>Kristus</strong> untuk mengikut Dia. Mereka memandang kasih Juruselamat yang tiada<br />

taranya, yang dinyatakan sepanjang perjalanan-Nya di dunia, dari palungan di Betlehem ke<br />

salib di Golgota. dan oleh memandang-Nya mereka tertarik, dan jiwa mereka pun<br />

dilembutkan dan ditaklukkan. Kasih timbul dalam hati orang yang memandang-Nya.<br />

Mereka mendengar suara-Nya, dan mereka mengikut Dia.Sebagaimana gembala berjalan di<br />

375

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!