06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

menyediakan anak domba antuk korban bakaran bagi-Nya, anakku” (Kej. 22:8), dan dalam<br />

hal Allah menyediakan suatu korban gantinya Ishak, sudah dinyatakan bahwa tidak seorang<br />

pun dapat menebus dirinya sendiri. Sistem pengorbanan kafir semata-mata tidak berkenan<br />

kepada Allah. Ayah tidak boleh mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya<br />

perempuan untuk korban karena dosa. Anak Allah sajalah dapat menanggung dosa dunia.<br />

Oleh penderitaannya sendiri, Abraham disanggupkan untuk melihat tug’vs pengorbanan<br />

Juruselamat. Tetapi Israel tidak mau mengerti sesuatu yang tidak dapat diterima oleh hati<br />

mereka yang sombong. Perkataan <strong>Kristus</strong> mengenai Abraham tidak memberitahukan kepada<br />

para pendengar-Nya suatu makna yang dalam. Orang Farisi melihat dalamnya hanya alasan<br />

yang baru untuk mengritik. Mereka menjawab dengan ejekan seolah-olah mereka hendak<br />

membuktikan bahwa Yesus seorang yang kurang waras pikirannya, “Umur-Mu belum<br />

sampai lima puluh tanun dan Engkau telah melihat Abraham? Dengan kebesaran yang<br />

penuh khidmat Yesus meryawab, “Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu, sebelum<br />

Abraham ada, Aku sudah ada.”<br />

Suasana tenang meliputi rombongan orang banyak itu. Nama Allah, yang diberikan<br />

kepada Musa untuk mengungkapkan buah pikiran tentang hadirat yang kekal, telah dituntut<br />

sebagai milik-Nya sendiri oleh rabi Galilea ini. Ia telah mengumumkan diri-Nya sebagai<br />

Oknum yang ada dengan sendirinya, Ia yang telah dijanjikan kepada Israel, yang<br />

“permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. Mikha 5:1. Sekali lagi imamimam<br />

dan rabi-rabi berteriak menentang Yesus sebagai penghujat. Tuntutan-Nya bahwa Ia<br />

satu dengan Allah pernah mem-bangkitkan amarah untuk membunuh Dia, dan beberapa<br />

bulan kemudian mereka menyatakan dengan jelas, “Bukan karena suatu pekerjaan baik<br />

maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan Karena<br />

Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, me-nyamakan diri-Mu dengan Allah.” Yoh.<br />

10:33. Karena memang benar Ialah Anak Allah, dan mengakui diri-Nya demikian, mereka<br />

pun menentukan hendak membinasakan Dia. Sekarang banyak di antara mereka yang<br />

memihak kepada para imam dan rabi, memungut batu hendak merajam Dia “Tetapi Yesus<br />

menghilang dan meninggalkan Bait Allah.” “Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan<br />

kegelapan itu tidak menguasainya.” Yoh. 1:5.<br />

“’Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya Murid-murid-<br />

Nya bertanya kepada-Nya: “Rabi, siapakah yang berbuat dosa orang ini sendiri atau<br />

orangtuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan juga<br />

orangtuanya. tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia Setelah<br />

Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan<br />

tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi dan berkata kepadanya: “Pergilah,<br />

basuhlah dirimu dalam kolam Siloam” Siloam artinya: “Yang diutus.” Maka pergilah orang<br />

itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.<br />

366

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!