06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

melainkan mengatakan, “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab<br />

Aku keluar dan datang dari Allah.”<br />

Perbuatan mereka menyaksikan tentang hubungan mereka kepada dia yang menjadi<br />

seorang penipu dan pembunuh. “Iblislah yang menjadi bapamu,” kata Yesus, “dan kamu<br />

ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu! Ia adalah pembunuh manusia sejak semula<br />

dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran .. Tetapi karena<br />

Aku mengatakan kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku.” Yoh. 8:44, 45.<br />

Adanya bukti bahwa Yesus mengucapkan kebenaran dan dengan kepastian menyebabkan Ia<br />

tidak diterima oleh para pemimpin Yahudi. Kebenaranlah yang menyakiti hati orang-orang<br />

yang merasa diri benar. Kebenaran membeberkan kesalahan yang menyesatkan, kebenaran<br />

itu mempersalahkan ajaran dan kebiasaannya, dan tidak disambut dengan baik. Mereka<br />

lebih suka menutup mata terhadap kebenaran daripada merendahkan diri untuk mengakui<br />

bahwa mereka sudah bersalah. Mereka tidak menyukai kebenaran itu. Mereka tidak<br />

menghendakinya, meskipun hai itu benar adanya.<br />

“Siapakah di antara kamu yang dapat membuktikan Aku berbuat dosa? Apabila Aku<br />

mengatakan kebenaran, mengapa kamu tidak percaya kepada-Ku?” Dari hari ke hari selama<br />

tiga tahun musuh-musuh-Nya telah mengikut <strong>Kristus</strong>, sambil berusaha mencari cacat dalam<br />

tabiat-Nya; tetapi tiada suatu pun mereka dapati dalam-Nya yang olehnya mereka mendapat<br />

keuntungan. Setan-setan sekalipun terpaksa mengakui, “aku tahu siapa Engkau: Yang<br />

Kudus dari Allah.” Mrk. 1:24. Yesus hidup sesuai dengan hukum pada pemandangan surga,<br />

pada pemandangan dunia-dunia yang tidak jatuh, dan pada pemandangan manusia yang<br />

berdosa. Tanpa tantangan, di hadapan malaikatmanusia, dan Setan, Ia telah mengucapkan<br />

perkataan yang bila diucapkan oleh bibir yang lain pasti akan dianggap hujat: “Karena Aku<br />

senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.”<br />

Adanya kenyataan bahwa meskipun mereka tidak bisa mendapat dosa dalam <strong>Kristus</strong><br />

namun orang Yahudi tidak mau menerima Dia membuktikan bahwa mereka sendiri tidak<br />

mempunyai hubungan dengan Allah. Mereka tidak mengenal suara-Nya dalam pekabaran<br />

Anak-Nya. Mereka beranggapan bahwa mereka sedang menghakimi <strong>Kristus</strong>; tetapi dalam<br />

menolak Dia mereka menjatuhkan hukuman ke atas diri mereka sendiri. “Barangsiapa<br />

berasal dari Allah,” kata Yesus, “ia juga mendengarkan firman Allah. Itulah sebabnya kamu<br />

tidak mendengarkannya, karena kamu tidak berasal dari Allah.”<br />

Pelajaran itu benar untuk segala masa. Banyak orang yang gemar me-mainkan<br />

perkataan, mengritik, mencari sesuatu yang diragukan dalam sabda Allah, berpendapat<br />

bahwa dengan demikian ia sedang membuktikan kebebasan berpikir, dan kecerdasan<br />

pikiran. Ia menganggap bahwa ia sedang duduk menghakimi Alkitab, sedangkan sebenarnya<br />

ia sedang menghakimi dirinya. Ia menyatakan bahwa ia tidak sanggup menghargai<br />

kebenaran yang berasal dari surga, dan yang meliputi masa kekekalan. Di hadapan<br />

kebenaran Allah yang agung, perangainya tidak hormat. Ia menyibukkan dirinya dengan<br />

364

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!