06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

dipahami sebagai ucapan tentang Mesias, dan :etika Yesus mengatakan, “Akulah terang<br />

dunia,” orang banyak sudah tentu mengakui tuntutan-Nya sebagai Yang Dijanjikan itu.<br />

Bagi 6rang Farisi dan penghulu-penghulu tuntutan ini tampaknya me-rupakan suatu<br />

anggapan yang berlebihan. Bahwa seorang seperti mereka sendiri yang berpura-pura seperti<br />

itu sungguh tidak dapat mereka biarkan begitu saja Seolah-olah tidak mengindahkan<br />

perkataan-Nya, mereka menuntut “Siapatah Engkau ini?” Mereka menentukan hendak<br />

memaksa Dia menyatakan diri-Nya <strong>Kristus</strong>. Rupa-Nya dan pekerjaan-Nya sangat berbeda<br />

dengan harapan orang banyak, sehingga musuh-musuh-Nya yang licik itu beranggapan<br />

bahwa pengumuman yang terus terang bahwa Ia Sendirilah Mesias itu akan menyebabkan<br />

Dia ditolak sebagai seorang pembohong.<br />

Tetapi pertanyaan mereka, “Siapakah Engkau?” dijawab Yesus de-ngan “Apakah<br />

gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? Yoh. 8:25. Apa yang telah dinyatakan dalam<br />

perkataan-Nya dinyatakan juga dalam tabiat-Nya Ialah penjelmaan kebenaran yang<br />

diajarkan-Nya. Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang<br />

halhal sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia yang telah mengutus Aku Ia<br />

menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri. sebab Aku senantiasa berbuat apa yang<br />

berkenan kepada-Nya.” Ia tidak berusaha membuktikan tuntutan-Nya bahwa Ialah Mesias,<br />

melainkan menunjukkan persatuan-Nya dengan Allah. Sekiranya pikiran mereka telah<br />

terbuka terhadap kasih Allah, tentu mereka telah menerima Yesus.<br />

Di antara para pendengar-Nya banyak yang tertarik kepada-Nya dalam iman dan kepada<br />

mereka Ia berkata, “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, dan kamu akan mengetahui<br />

kebenaran dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Perkataan ini menyakiti hati<br />

orang Farisi. Takluknya bangsa itu dalam waktu yang lama pada perhambaan bangsa lain<br />

tidak mereka hiraukan, dan dengan marahnya mereka berseru “Kami adalah keturunan<br />

Abraham dan udak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata:<br />

Kamu akan merdeka?” Yesus memandang kepada orangorang yang diperbudak kedengkian,<br />

yang hendak membalas dendam, dan menjawab dengan sedihnya, “Aku berkata kepadamu<br />

sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa.” Mereka berada dalam<br />

perhambaan yang paling buruk—diperintah oleh roh jahat.<br />

Setiap jiwa yang enggan menyerahkan dirinya kepada Allah adalah di bawah<br />

pengendalian kuasa yang lain Ia bukanlah milik-Nya sendiri. Ia mungkin berbicara tentang<br />

kemerdekaan, tetapi ia berada dalam per-hambaan yang paling hina. Ia tidak diperkenankan<br />

melihat keindahan kebenaran, karena pikirannya dikuasai Setan. Meskipun ia memuji<br />

dirinya bahwa ia sedang mengikuti bisikkan kalbu dari pertimbangannya sendiri, namun ia<br />

mentaati kehendak putra kegelapan. <strong>Kristus</strong> datang untuk memutuskan belenggu<br />

perhambaan dosa dari jiwa. “Jikalau Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar<br />

merdeka.’ “Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam .<strong>Kristus</strong> dari hukum<br />

dosa dan hukum maut.” Roma 8:2.<br />

362

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!