06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

tersebut; karena sistem korban dan persembahan sudah kian menjadi usang; lambang sudah<br />

hampir sampai kepada aslinya, bayangan itu sudah hampir sampai kepada wujudnya.<br />

Shekinah sudah meninggalkan bait, akan tetapi dalam diri Anak Betlehem itu<br />

terselubunglah kemuliaan yang di hadapan-Nya segala malaikan sujud. Anak bayi yang<br />

belum tahu apa-apa inilah benih yang telah dijanjikan itu, yang kepadanya mezbah pertama<br />

yang di pintu gerbang Eden dahulu kala itu menunjuk. Inilah Silo, pemberi damai itu. Ialah<br />

yang menyebut diri-Nya kepada Musa sebagai AKU ADA. Ialah yang dalam tiang awan dan<br />

tiang api dahulu, telah menjadi penuntun bani Israel. Inilah Dia yang telah sejak lama<br />

diramalkan oleh para penilik. Ialah kerinduan segala bangsa, Akar dan Benih Daud,Bintang<br />

Timur yang gilanggemilang cahaya-Nya. Nama Anak Bayi kecil yang masih belum berdaya<br />

itu, yang dituliskan dalam daftar bangsa Israel, menyatakan bahwa Ia adalah saudara kita,<br />

Ialah harapan umat manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Anak itu yang untuk-Nya uang<br />

tebusan telah dibayar, Ialah Dia yang harus membayar tebusan untuk dosa-dosa seluruh<br />

dunia. Ialah “imam besar atas isi rumah Allah” yang asli, kepala “imamat, yang tidak<br />

berkeputusan,” perantara “di sebelah kanan Yang Mahamulia dalam tempat yang tinggi.”<br />

Hal-hal rohani dapat dimengerti dari sudut kerohanian. Dalam kaabah itu Anak Allah<br />

diserahkan untuk pekerjaan yang telah ditentukan bagiNya. Imam memandang Dia<br />

sebagaimana ia memandang seseorang anak bayi lain. Tetapi sungguh pun ia tidak melihat<br />

ataupun merasai sesuatu yang luar biasa, perlakuan Allah dalam mengaruniakan Anak-Nya<br />

itu kepada dunia ini diakui. Peristiwa ini tidak berlalu tanpa sesuatu pengenalan akan<br />

<strong>Kristus</strong>. “Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh<br />

yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada diatasnya, dan kepadanya telah<br />

dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias.”<br />

Waktu Simeon masuk ke dalam kaabah, dilihatnyalah satu keluarga tengah<br />

menyerahkan anak sulungnya di hadapan imam. Keadaan mereka menunjukkan adanya<br />

kemiskinan; tetapi Simeon mengerti amaran Roh, maka hatinya pun tergeraklah dengan<br />

amat sangat bahwa Anak Bayi yang tengah diserahkan kepada Tuhan itu ialah Penghiburan<br />

Israel, Orang yang ia rindu hendak melihat-Nya. Bagi imam yang tercengangcengang itu,<br />

Simeon nampak seperti seorang yang tengah terpesona karena kegirangan hatinya. Anak itu<br />

sudah dikembalikan kepada Maria, lalu diambilnya pada pangkuannya dan menyerahkan-<br />

Nya kepada Allah, sedang suatu kegembiraan yang belum pernah dirasainya dahulu<br />

meresapi jiwanya. Ketika ia mengangkat Juruselamat yang masih bayi itu ke arah surga,<br />

berkatalah ia, “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera<br />

sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,<br />

yang telah Engkau sediakan dihadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi pernyataan<br />

bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu Israel.”<br />

Roh nubuat ada pada hamba Allah ini, dan sementara Yusuf dan Maria berdiri di sana,<br />

keheran-heranan mendengar perkataannya, diberkatinya mereka itu, serta berkata kepada<br />

29

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!