06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Bab 51 -<br />

“MAKA Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: ‘ Akulah terang dunia;<br />

barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan<br />

mempunyai terang hidup.’” Ketika ia mengucapkan perkataan ini, Yesus berada di halaman<br />

Bait Suci yang dihubungkan khusus dengan upacara Hari Raya Pondok Daundaunan. Di<br />

tengah halaman ini berdirilah dua tiang yang tinggi yang menopang kaki lampu yang sangat<br />

besar. Sesudah korban malam, semua lampu dinyalakan, memancarkan cahayanya di<br />

Yerusalem. Upacara ini diadakan untuk memperingati tiang api yang menuntun Israel di<br />

padang belantara, dan juga dianggap menunjuk kepada kedatangan Mesias. Pada malam<br />

ketika lampu-lampu dinyalakan, halaman itu menjadi suatu pemandangan yang sangat<br />

menggembirakan. Orang-orang yang sudah beruban, imam-imam di kaabah dan penghulupenghulu<br />

bangsa, bersatu dalam tarian pesta ketika musik instrumentalia dibunyikan dan<br />

orangorang Lewi menyanyi.<br />

Dalam penerangan Yerusalem, orang banyak mengungkapkan harapan mereka akan<br />

kedatangan Mesias untuk memancarkan terang-Nya kepada Israel. Tetapi bagi Yesus<br />

pemandangan itu mempunyai makna yang lebih luas. Sebagaimana lampu-lampu Bait Suci<br />

yang terang benderang itu menerangi segala sesuatu yang di sekelilingnya, demikian juga<br />

<strong>Kristus</strong>, sumber terang rohani, menerangi kegelapan .dunia. Meskipur demikian lambang itu<br />

tidak sempurna. Terang besar itu yang telah ditaruh di langit dengan tangan-Nya sendiri<br />

merupakan suatu gambaran yang lebih sejati tentang kemuliaan tugas-Nya. Hari masih pagi,<br />

matahari baru saja terbit dan atas Gunung Zaitun dan cahayanya menyinari istana pualam<br />

dengan terang yang menyilaukan, dan menerangi emas pada dinding Bait Suci, ketika Yesus<br />

sambil menunjukkannya, berkata, “Akulah terang dunia.”<br />

Dan oleh seorang yang mendengarkan perkataan ini, lama sesudah menggemakannya<br />

kembali dalam tulisan yang mulia ‘Di dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang<br />

manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.”<br />

“Terang yang se-sungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.”<br />

Yoh. 1:4. 5, 9. Dan lama sesudah Yesus naik ke surga, Petrus juga, yang menulis dengan<br />

penerangan Roh Ilahi, mengingatkan lambang yang telah digunakan oleh <strong>Kristus</strong>: “Dengan<br />

demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi.<br />

Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang<br />

bercahaya di tempa” yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar<br />

di dalam hatimu. 2 Ptr. 1:19.<br />

Dalam pernyataan Allah kepada umat-Nya, terang senantiasa menjadi lambang hadirat-<br />

Nya. Ketika mengucapkan kata penciptaan pada mula pertama, terang telan bersinar dari<br />

kegelapan. Terang telah diselubungi dalam tiang awan pada siang hari dan tiang api pada<br />

malam hari, yang menuntun rombongan Israel yang besar itu. Terang menyala dengan kemuliaan<br />

yang menakutkan di sekeliling Tuhan di Gunung Sinai. Terang terdapat di atas<br />

360

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!