06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Setelah menjatuhkan hukuman ini atas Mesir, bersabdalah T uhan kepada Musa,<br />

“Sucikanlah bagi-Ku segala anak sulung,.. . baik manusia, baik binatang, Akulah yang<br />

empunya mereka;” “pada waktu Aku membunuh semua anak sulung di tanah Mesir, maka<br />

Aku menguduskan bagi-Ku semua anak sulung yang ada pada orang Israel, baik dari<br />

manusia maupun dari hewan semuanya itu kepunyaan-Ku; Akulah Tuhan.” Setelah upacara<br />

baitulmukadis dibentuk, diangkat Allah suku Lewi untuk mengambil tempat anak sulung<br />

seluruh bani Israel guna bekerja di dalam Bait Suci itu. Akan tetapi anak sulung masih tetap<br />

juga dianggap sebagai milik Tuhan, dan harus dibeli dengan tebusan.<br />

Demikianlah hukum untuk mempersembahkan anak sulung itu dibuat mengandung arti<br />

yang istimewa. Meskipun merupakan peringatan untuk bagaimana ajaib Tuhan telah<br />

melepaskan bani Israel, dibayangkannya pula suatu kelepasan yang lebih besar, yang akan<br />

dilakukan oleh Anak Allah Yang Tunggal. Sebagaimana darah yang dipercikkan di ambang<br />

pintu telah menyelamatkan anak-anak sulung Israel, demikian juga darah <strong>Kristus</strong> berkuasa<br />

menyelamatkan dunia.<br />

Jikalau demikian alangkah besarnya arti yang terkandung dalam upacara menyerahkan<br />

<strong>Kristus</strong> itu. Tetapi imam tiada melihat melalui tirai itu, ia tidak membaca rahasia yang di<br />

baliknya. Upacara menyerahkan anak-anak bayi adalah suatu peristiwa yang biasa saja. Dari<br />

hari ke hari imam menerima uang tebusan bilamana anak-anak bayi itu diserahkan kepada<br />

Tuhan. Dari hari ke hari ia bekerja menurut acara kerjanya sehari-hari, memberikan hanya<br />

sedikit perhatian kepada orangtua atau anak-anak, kecuali ia melihat tanda-tanda kekayaan<br />

atau kedudukan tinggi di pihak orangtua anak-anak itu. Yusuf dan Maria miskin, maka<br />

ketika mereka datang dengan anaknya itu, imam melihat hanya seorang lelaki dan<br />

perempuan yang berpakaian seperti orang Galilea, dan dengan pakaian yang paling<br />

sederhana. Tiada barang sesuatu pun dalam rupa mereka yang menarik perhatian dan<br />

mereka mempersembahkan hanya persembahan yang biasa dipersembahkan oleh golongan<br />

yang tidak mampu.<br />

Imam melaksanakan upacara pekerjaannya yang resmi. la memangku Anak itu lalu<br />

mengangkat-Nya di depan mezbah. Sesudah mengembalikan-Nya kepada ibu-Nya,<br />

didaftarkannyalah nama-Nya Yesus dalam daftar anak-anak sulung. Ia sama sekali tidak<br />

menyangka, sementara anak bayi itu terletak pada tangannya, bahwa ialah Maha Besar<br />

surga, Raja Kemuliaan. Imam itu tidak memikirkan bahwa Anak Bayi inilah Dia, yang telah<br />

ditulis oleh Musa, ‘’Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara<br />

saudara-saudaramu, sama seperti aku. Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan<br />

dikatakannya kepadamu.” Kisah 3:22. Tidak dipikirnya bahwa Anak Bayi inilah Dia yang<br />

kemuliaan-Nya Musa telah memohon untuk melihat-Nya. Tetapi satu Oknum yang lebih<br />

besar daripada Musa sedang terletak pada pang-kuan imam itu; dan waktu ia mendaftarkan<br />

nama anak itu, ia tengah men-daftarkan nama Dia yang menjadi alasan seluruh peraturan<br />

keagamaan bangsa Yahudi. Nama itulah yang akan merupakan batalnya segala upacara<br />

28

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!