06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

“Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya<br />

kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci, dari dalam hatinya akan mengalir aliran<br />

air hidup. Keadaan orang banyak menjadikan seruan ini sangat meyakinkan Mereka sudah<br />

sibuk dengan peristiwa besar dan perayaan yang tidak habis-habisnya, mata mereka sudah<br />

disilaukan dengan terang dan warna, dan telinga mereka telah menikmati musik yang paling<br />

merdu; tetapi tiada suatu pun dalam segala kegiatan upacara ini memenuhi keperluan jiwa,<br />

tiada suatu pun memuaskan dahaga jiwa untuk sesuatu yang tidak akan binasa. Yesus<br />

mengundang mereka datang dan minum dari pancaran kehidupan, dan sesuatu yang akan<br />

menjadi mata air dalam diri mereka, yang memancar kepada hidup kekal.<br />

Pada pagi itu imam telah melakukan upacara yang memperingati pemukulan bukit batu<br />

di padang belantara. Bukit batu itu melambangkan Dia yang oleh kematian-Nya, akan<br />

menyebabkan aliran keselamatan yang hidup mengalir kepada semua orang yang dahaga.<br />

Perkataan <strong>Kristus</strong> adalah air hidup. Di situlah, di hadapan orang banyak yang berhimpun, Ia<br />

mengasingkan diri-Nya untuk dipalu, agar air hidup boleh mengalir kepada dunia. Dalam<br />

memalu <strong>Kristus</strong>, Setan bermaksud membi nasakan Putra Kehidupan; tetapi dari bukit batu<br />

yang dipalu itu mengalirlah air hidup. Ketika Yesus mengucapkan perkataan yang demikian<br />

kepada orang banyak hati mereka terharu dengan kekaguman yang aneh, dan banyak orang<br />

sudah hampir berseru dengan perempuan Samaria. “Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya<br />

aku tidak haus.” Yoh. 4:15.<br />

Yesus mengetahui keperluan jiwa. Kebesaran, kekayaan, dan kehormatan tidak dapat<br />

memuaskan hati. “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!” Yang kaya,<br />

yang miskin, yang tinggi, yang rendah, sama-sama disambut. Ia menjanjikan akan<br />

meringankan pikiran yang dibebani, menghibur yang susah, dan memberikan harapan<br />

kepada yang putus asa. Banyak yang mendengar Yesus bersedih karena harapan yang<br />

dikecewakan, banyak yang sedang hidup dalam kesedihan yang tersembunyi, banyak yang<br />

sedang berusaha memuaskan kerinduan mereka yang penuh kegelisahan dengan perkaraperkara<br />

duniawi dan pujian manusia; tetapi ketika semuanya sudah diperoleh, mereka dapati<br />

bahwa mereka sudah membanting tulang hanya untuk mencapai tempat cadangan air yang<br />

sudah pecah, yang dari padanya mereka tidak dapat memuaskan dahaga. Di tengah seri<br />

pemandangan yang menggembirakan, mereka berdiri dalam keadaan kecewa dan susah.<br />

Seruan yang tiba-tiba “Barangsiapa haus,” mengejutkan mereka dari lamunan mereka yang<br />

penuh kesedihan dan ketika mereka mendengarkan perkataan yang menyusul, pikiran<br />

mereka dikobarkan dengan suatu harapan baru. Roh Kudus mengemukakan lambang itu<br />

kepada mereka sampai mereka melihat dalamnya tawaran karunia keselamatan yang tidak<br />

ternilai itu.<br />

Seruan <strong>Kristus</strong> kepada jiwa yang haus masih dinyaringkan dan memohon kepada kita<br />

dengan kuasa yang lebih besar daripada mereka yang mendengarnya di bait suci pada hari<br />

terakhir masa raya itu. Pancaran air terbuka bagi semua orang. Kepada orang yang lelah dan<br />

lesu ditawarkan aliran hidup kekal yang menyegarkan. Yesus masih berseru, “Marilah! Dan<br />

350

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!